Brilio.net - Semua masyarakat Indonesia tentunya sudah familiar dengan lambang negara, Garuda Pancasila. Tapi tahukah kamu bagaimana dan siapa orang yang membidani lahirnya garuda?

Menurut Nanang R Hidayat, dosen ISI Yogyakarta yang juga pemerhati lambang garuda, ada enam nama yang membuat lambang Garuda dengan kepala menghadap ke kanan dengan perisai Pancasila di dada. Mereka ini adalah kepanitian yang dibentuk Presiden Soekarno pada tahun 1950, yakni Sultan Hamid II (ketua panitia), Ki Hajar Dewantara, Muh Yamin, Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka (budayawan dan profesor), Moh Natsir (ketua partai islam terbesar, yaitu Masyumi), dan juga MA Pellaupessy selaku menteri penerangan yang juga mewakili Indonesia Timur karena beliau berasal dari Ambon.

Namun, untuk lambang Pancasila pada perisai di dada Garuda hanya diusulkan oleh lima orang dari tim ini. Mereka adalah, Moh Natsir untuk lambang bintang, rantai oleh Sultan Hamid II, pohon beringin oleh RM Ngabehi Poerbatjaraka, kepala banteng oleh Muh Yamin, serta padi dan kapas yang diusulkan oleh Ki Hajar Dewantoro.

Kepantiaan dengan enam orang ini adalah kepanitian kedua. Pertama adalah kepanitiaan yang dibentuk atas usulan Bung Karno dan anggota parlemen Parada Harahap pada tahun 1945. Kepanitiaan ini hanya beranggotakan Ki Hajar Dewantara dan Muh Yamin. Kerja tim ini hanya sampai pada penemuan mitologi sosok garuda dalam kitab Adiparwa, bagian pertama dari kitab Mahabarata. Langkah mereka terhenti agresi militer Belanda.

Pada tahun 1947 upaya dilanjutkan lagi dengan sayembara dari Presiden Soekarno untuk para seniman perupa. Dari sayembara tersebut muncul 15 alternatif lambang, tapi tak satupun yang cocok.