Brilio.net - Salah satu destinasi wisata Indonesia turis mancanegara adalah Pulau Bali. Kendati demikian Bali menyimpan berbagai kejadian yang menciptakan pro-kontra. Dari berbagai fenomena itu bahkan ada yang menyita perhatian publik internasional.

Baru-baru ini ramai diberitakan adanya pernikahan sesama jenis yang digelar di Bali. Selain kejadian ini, masih ada hal kontroversial lain yang tak kalah ramai. Apa sajakah kejadian itu? Berikut ini brilio.net rangkum dari berbagai sumber.

1. Larangan berjilbab bagi siswi di Bali

Ini kontroversi yang pernah terjadi di Pulau Dewata


Otonomi sekolah yang bisa mengatur hal-hal yang sedemikian detail bagi anak didik dituduh sebagai sumber adanya pelarangan berjilbab bagi para siswi di Bali. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan bukti-bukti tertulis terkait pelarangan jilbab oleh sejumlah sekolah di Bali. Namun, SMAN 2 Denpasar sebagai salah satu sekolah yang disangkakan menerapkan pelarangan jilbab ini menyangkal telah melakukan hal tersebut. Kasus ini ramai dibicarakan pada pertengahan tahun 2014.

2. Kontes bikini di malam final Miss World

Ini kontroversi yang pernah terjadi di Pulau Dewata

Perayaan Miss World 2013, Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah diikuti dengan kecaman dari sekelompok organisasi massa (ormas). Ormas tersebut menyatakan akan membubarkan perayaan ini jika kontes bikini tetap dihelat pada malam puncak.

Hal ini didasari oleh ketidaksesuain dengan adat dan agama bangsa Indonesia. Sempat akan dipindah di Bogor, namun akhirnya malam final tetap diadakan di Nusa Dua Bali. Namun di luar kontroversi tersebut, Chairwoman Miss World Organization Julia Morley menyatakan Indonesia adalah host terbaik selama 63 tahun penyelenggaraan Miss World.

3. Wake Bali Dolphin

Ini kontroversi yang pernah terjadi di Pulau Dewata


Empat ekor lumba-lumba yang menjadi tontonan di objek wisata ini ternyata hidup di dalam kolam kecil yang airnya diduga berkaporit. Petisi online melalui Change.org digagas seorang turis Australia agar lumba-lumba tersebut dibebaskan. Media internasional seperti Telegraph dan Daily Mail pun tak luput memberitakan. Kasus ini ramai pada Juli 2015.

4. Reklamasi Teluk Benoa

Ini kontroversi yang pernah terjadi di Pulau Dewata


Reklamasi kawasan Teluk Benoa Bali dari kawasan konservasi menjadi zona budidaya menuai penolakan dari warga. Kebijakan tersebut direstui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di akhir masa jabatannya menuai penolakan dari warga. Lahan 700 hektar yang akan direklamasi dari 3.300 hektar wilayah konservasi yang bakal digarap PT Tirta Wahana Bali Internasional sempat ramai pada April 2015.

Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi yang bakal menjadi juga menyatakan ketidaksetujuannya. Ketidaksetujuan Zainul dipicu NTB akan dijadikan wadah pengambilan pasir.

5. Pendirian bank syariah

Ini kontroversi yang pernah terjadi di Pulau Dewata


Caturwulan akhir tahun 2014 Pulau Seribu Pura diramaikan dengan perkara pendirian bank syariah. Kelompok massa yang menamakan diri Aliansi Hindu Muda Bali (AHMB) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali di Denpasar dalam rangka menolak pendirian bank syariah di Bali. Pendemo menyatakan hanya akan mendukung ekonomi nasional yang berasaskan Pancasila yang mencirikan Indonesia.