Brilio.net - Setelah ada istilah 'Mama minta pulsa' kini muncul lagi istilah baru dalam dunia politik Indonesia 'Papa minta saham'. Istilah ini muncul dari laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Sudirman Said mengadu adanya pertemuan Setya Novanto dengan petinggi PT. Freeport, Maroef Sjamsoeddin.
Kasus ini semakin hangat ketika terkuak kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang diduga dilakukan Ketua DPR, Setya Novanto. Waduh, kok ribet ya! Daripada kamu pusing, brilio.net bakal ngajak kamu kenalan lebih dekat dengan aktor-aktor dalam kasus 'papa minta saham'
1. Setya Novanto
Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini adalah politikus dari Partai Golkar. Dalam kasus ini, Setnov. disebut sudah berhasil melobi Presiden Joko Widodo terkait pembangunan proyek PLTA di Papua. Selain mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden, Setnov juga disebut sebagai orang yang menekan petinggi PT Freeport Indonesia terkait saham.
Bahkan sebagai pebisnis, Setnov dianggap punya keahlian melobi di atas rata-rata. Presiden Direktur PT Freeport, Maroef Sjamsoeddin juga sempat memujinya sebagai Henry Alfred Kissinger-nya versi Indonesia. Sayangnya, kepiawaian ini harus dibarengi dengan beberapa kasus korupsi yang sempat menyeret namanya, seperti kasus dugaan korupsi pengadaan E-KTP, Kasus dugaan suap Pekan Olahraga Nasional Riau, Kasus dugaan lobi pembelian pesawat Amfibi Jepang, dan Kasus dugaan jatah saham di Freeport.
2. Maroef Sjamsoeddin
Dia adalah Presiden Direktur PT Freeport. Dia juga yang merekam pembicaraan pertemuannya dengan Setya Novanto dan juga pengusaha Riza Chalid. Latar belakangnya adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara dari Korps Pasukan Khas. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala BIN. Saat menjabat posisi tersebutlah, Chairman of Board Freepor-McMoRan, James Robert Moffett (Jim Bob) menawarkannya untuk menjadi Presiden Direktur, setelah sebelumnya melihat kinerjanya saat menangani pemogokan di pertambangan Freeport pada tahun 2011.
3. Riza Chalid
Ia dikenal dengan sebutan The Gasoline Godfather di Singapura, karena kepiawaiannya mengurusi tender-tender pengadaan minyak. Sosoknya dikenal bertangan dingin dan amat disegani di kalangan pengusaha minyak. Sama seperti Setnov, sosok Riza juga dikenal piawai melobi pejabat-pejabat negara. Kehadirannya dalam pertemuan itu atas ajakan Setya Novanto.
4. Luhut Pandjaitan
Nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM paling banyak disebut-sebut dalam rekaman suara pertemuan Setya Novanto, Maroef Sjamsoeddin, dan juga Riza Chalid. Dari alur yang berkembang di dalam rekaman, Luhut disebut sebagai kunci renegosiasi perpanjangan kontrak Freeport yang bakal habis pada 2021.
Di era Gusdur, Luhut pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Dalam dunia militer, dia berhasil jadi lulusan terbaik Akademi Militer Nasional tahun 1970.
5. Joko Widodo
Kasus ini jadi ramai dan heboh, karena nama orang nomor satu negeri ini diduga dipakai untuk kepentingan pribadi pihak lain. Seperti kabar yang beredar, Setya Novanto diduga membawa nama Presiden Jokowi demi mempercepat proses kontrak Freeport yang sebenarnya baru habis tahun 2021 nanti.
6. Jusuf Kalla
Selain Presiden, nama Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla diduga juga ikut dicatut untuk keuntungan pribadi pihak lain dalam proses perpanjangan kontrak PT Freeport. Mengetahui namanya dicatut, JK sangat marah dan langsung menegur Setya Novanto.
7. Kahar Muzakir
Sosoknya lagi jadi sorotan setelah mendadak diangkat menjadi Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan di tengah bergulirnya kasus Setya Novanto. Bahkan Kahar sempet kepergok menemui Setya Novanto di ruang kerjanya. Dia juga berusaha menganulir hasil sidang MKD yang memutuskan menyidangkan kasus Setya Novanto. Sampai dalam persidangan perdana kasus ini, kemarin pun Kahar beberapa kali mengajukan pertanyaan yang memojokkan Menteri ESDM, selaku pengadu.
8. Sudirman Said
Ini dia sosok pemberani yang berusaha membongkar permainan di kalangan pejabat. Dia adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia era Jokowi. Sudirman Said lah yang meminta petinggi Freeport untuk selalu mencatat serta merekam dan memberitahunya tentang semua pertemuan Freeport dengan pihak-pihak lain. Dia juga yang mengadukan kasus ini ke Mahkamah Dewan Kehormatan dan akhirnya menyeret nama Ketua DPR, Setya Novanto. Sudirman Said sudah lama dikenal sebagai tokoh antikorupsi di Indonesia. Dia salah satu sosok yang mendukung percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia.
