Brilio.net - Skripsi memang merupakan proyek yang harus dibuat calon sarjana agar dapat dinyatakan lulus dari perguruan tinggi. Skripsi juga terkadang menjadi hantu sendiri bagi sebagian mahasiswa yang sudah sering mendengar kisah telat lulus karena tersendat skripsi.

Hal itulah yang membuat sebagian dari mereka memilih mencari ide yang terkesan sepele agar mudah menyelesaikan skripsinya. Lain halnya dengan sosok Syifaul Fuada yang memilih menciptakan inovasi baru untuk skripsinya. Mahasiswa pendidikan Teknik Elektro di Universitas Negeri Malang (UNM) ini memiliki ide untuk membuat sebuah alat pembangkit sinyal yang bernama Oscillator versi analog.

Ide awal pembuatan Oscillator pun tercetus saat dia masih duduk di semester 6 mengikuti salah satu mata kuliah. Saat itu dia langsung mengajukan topik skripsinya dan dosen pembimbingnya menyetujuinya.

Butuh waktu sekitar 6 bulan untuk Fuada menyelesaikan alat ini. Saat itu diapun di bimbing oleh 3 dosen yaitu Dr. Hakkun Elmunsyah, S.T., M.T., Drs. Suwasono, M.T., dan juga Dr.Eng Anik Nur Handayani, S.T., M.T. yang ahli dalam bidang tersebut.

“Setelah seminar proposal skripsi, saya berencana mengajukan penelitian skripsi saya ke DIKTI melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Pikir saya lumayan bila didanai dapat membantu meringankan biaya proyek,” cerita Fuada pada brilio.net.

Dan ternyata ide pembuatan Oscillator tersebut membuat pihak DIKTI tertarik dan kemudian didanai. Fuada juga bercerita bahwa setiap harinya dia menghabiskan sebagian waktunya di kampus untuk menyelesaikan alat buatannya. Padahal saat itu selain dikejar deadline penyelesaian skripsi.

Keseriusan mahasiswa ini untuk membuat Oscillator juga terbukti pada saat dia memasuki proses di mana dia harus mencari alat peraga yang cocok. Saat itu memang sedikit susah untuk menemukan yang benar-benar pas.

“Walhasil saya membuat alat peraga itu sendiri, mungkin agak sombong saya bilang bahwa saya membuat alat peraga dengan desain pertama di dunia,” ungkapnya sambil tersenyum.

Namun, segala jerih payah Fuada memang bisa dibilang berakhir bahagia. Bagaimana tidak, Oscillator buatannya selain mengantarnya untuk dapat lulus mendapat gelar sarjana juga ternyata berhasil menjadi finalis PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) ke-27 yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro (Undip).

Untuk kamu yang saat ini masih bermalas-malasan mengerjakan skripsi, coba deh dilihat kegigihan Syifaul Fuada ini, siapa tau ide kamu nantinya dapat menjadikan kamu tidak hanya seorang yang bergelar “sarjana” saja.