Brilio.net - Setelah adanya serangan bom dan serangan baku tembak di Sarinah, Jakarta Kamis (14/1), Kepolisian Republik Indonesia Jumat (15/1), meningkatkan keamanan di seluruh kota Jakarta, sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan adanya serangan berikutnya.

Kehadiran polisi ini akan dua kali lipat lebih banyak dalam penjagaan di beberapa titik, termasuk kedutaan dan rumah sakit, kata Kepala Humas Polda Metro Jaya Mohammad Iqbal, seperti yang dilansir brilio.net dari channelnewsasia, Jumat (15/1). Ia menambahkan, bahwa keamanan juga akan diperketat di pusat perbelanjaan.

"Polisi dapat menjamin bahwa setelah ledakan kemarin, situasi aman," tambahnya.

Mohammad Iqbal juga menegaskan bahwa dua dari lima penyerang tewas dalam serangan bom bunuh diri, dan mereka mungkin bagian dari jaringan teror.

Beberapa ledakan merobek jantung ibu kota Indonesia pada Kamis pagi di dekat sebuah pos polisi dan pusat perbelanjaan. Polisi dan para penyerang terlibat baku tembak setelah ledakan. Pemerintah mengatakan pada saat itu, bahwa ada 10 sampai 14 penyerang yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Sedikitnya, tujuh orang, termasuk para penyerang, tewas dalam insiden tersebut. Sebanyak 24 orang lainnya, yang terdiri dari warga negara asing, warga negara Indonesia dan polisi menjadi korban luka-luka.

Kabar terakhir menyebutkan, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sementara itu, pihak kepolisian Indonesia mengungkapkan bahwa pada akhir Desember, mereka telah menerima peringatan bahwa akan ada "insiden yang bisa menjadi berita internasional".

Analis lokal mengatakan kepada Reuters bahwa sekitar 800 orang Indonesia telah bergabung dengan kelompok ISIS ini untuk berperang di Timur Tengah, namun sudah banyak yang kembali ke Indonesia.