Brilio.net - Nama Medina Warda Aulia (18) mungkin masih terdengar asing di telinga.  Namun bagi pecinta catur, gadis belia ini begitu dikagumi karena prestasinya. Ya, Medina adalah pecatur wanita bergelar grandmaster termuda dari Indonesia yang sudah memiliki prestasi dunia yang mengagumkan. Gelar tersebut diraihnya dua tahun yang lalu saat usianya masih 16 tahun.

Medina bercerita pertama kali mengenal catur melalui sosok ayahnya, Nur Muchlisin yang memang menggilai permainan catur sejak dulu. Walau begitu ayahnya tidak pernah memaksa Medina untuk bermain catur. Semua diawali dari keingintahuan Medina kecil.

"Saat itu ayah lagi main catur sama temen kantornya, lalu saya tanya sebenarnya apa itu bidak-bidak catur," ujar Medina saat dihubungi brilio.net Jumat (11/9), "Ini tentara berkuda zaman dulu, ini tentara bergajah. Ini suatu kerajaan, bagaimana para tentara ini melindungi sang raja untuk menghancurkan lawan," lanjut Medina menirukan penjelasan ayahnya dulu.

Mendengar kata kerajaan Medina pun menjadi tertarik, pasalnya memang ada alasan tersendiri. Apa itu? Alasannya memang sangat sederhana. Sejak kecil Medina memang sangat menyukai boneka barbie dan segala cerita tentang kerajaan dan putri raja.

"Saya beranggapan Barbie itu kayak catur, karena sama-sama ada kerajaan. Ada putrinya, ada ratunya, ada rajanya. Ya udah saya tertarik," kata Medina membeberkan alasannya. Tidak disangka alasan sederhana itulah yang berhasil membuatnya menjadi grandmaster catur.

Dari ketertarikan awal itulah, sang ayah mulai mendorong dan membimbing Medina berlajar bermain catur. Sampai Medina berhasil  meraih berbagai prestasi tingkat dunia. Digembleng selama tiga bulan, dan mempelajari teori catur. Ayahnya kemudian mengikutkan Medina dalam kompetisi catur tingkat DKI pada tahun 2006, saat itu usinya baru sembilan tahun. Tidak disangka Medina mendapat juara pada kompetisi tersebut.

Semula dilatih oleh ayahnya, Medina kemudian ditawari untuk mengikuti program Sekolah Catur Utur Adianto, SCUA. Dari sinilah, dia kemudian mengikuti berbagai pertandingan catur tingkat nasional, regional hingga dunia sehingga meraih berbagai juara. Di antara lain adalah Catur ASEAN AGE GROUP CHESS CHAMPIONSHIP di Thailand, juara dunia World School Chess Championship di Singapura, juara di Pardubice Chess Festival di Ceko, meraih medali emas World School Chess Championship di Yunani dan segudang juara lainnya.

Gelar prestisius sebagai Grandmaster ini dia dapatkan setelah mengalahkan pecatur Rusia, Lanita Stesko di kejuaraan catur junior dunia di Turki, 2013 lalu. Medina juga mendapat penghargaan dari Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Satya Lancana Wira Karya.

"Dari sekian banyak pecatur di Indonesia, baru dua yang meraih Grandmaster perempuan dan saya termuda. Tentunya saya bangga bisa membawa nama baik Indonesia di kancah Internasional," pungkasnya.