Brilio.net - Indonesia ternyata memang memiliki banyak anak muda yang berprestasi. Berawal dari ide untuk tugas pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2013, tak di sangka-sangka buku sejarah digital karya Nainunis Aulia Izza dan juga Syifaul Fuada bisa melenggang ke konferensi bergengsi baik nasional dan internasional.

Dua mahasiswa yang berinovasi dengan membuat buku sejarah digital atau Digistory tersebut pada bulan Juni 2013 berkesempatan menjadi pembicara di konferensi nasional dan internasional. Salah satu konferensi nasional yang pernah mereka ikuti adalah The 5th National Conference on Information Technology and Electrical Engineering (CITEE) yang bertempat di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Awalnya saya bingung karena saya mahasiswa sejarah (yang nggak tahu banyak soal bidang teknik) ditambah lagi dengan deadline yang tinggal 24 jam. Tanpa pikir panjang lagi kami memutuskan untuk mengubah format tulisan kami sebelumnya sesuai dengan format paper konferensi sebelum kemudian mengirimkannya, ungkap Nainunis pada brilio.net.

Dalam pembuatan karya tersebut, anggota kelompok ditambah dengan 3 orang yaitu Lukman Ari Wibowo, Ayu Rienda Witasari, dan seorang dosen sejarah bernama Aditya Nugroho Widiadi. Nainunis juga bercerita bahwa mereka menunggu selama kurang lebih 1,5 bulan sampai akhirnya mereka mendapat konfirmasi bahwa karya mereka diterima dan layak dipresentasikan pada CITEE UGM 2013.

Hebatnya lagi pada bulan September, ternyata mahasiswa ini mendapatkan informasi bahwa karya Digistory mereka dinyatakan layak mengikuti konferensi internasional yaitu International Seminar On Electrical, Informatics, and its education (SIEE) yang diselenggarakan di Universitas Negeri Malang.

Alhasil, seminggu lebih sampai tanggal 4 Oktober saya lembur setiap hari karena memang SIEE waktu iu berlangsung pada tanggal 5 Oktober 2013 dan CITEE tanggal 7-8 Oktober 2013. memang untuk event bergengsi membutuhkan kerja keras yang lebih dari biasanya. SEMANGAT! lanjut Nainunis.