Brilio.net - Berdasarkan sebuah penelitian, semut yang lebih sering dianggap sebagai hama ini ternyata memiliki kontribusi besar dalam mengurangi sampah di jalan-jalan perkotaan. Tentu ini menjadi kabar baik. Bukan tidak mungkin, kenyataannya memang separuh sampah yang ada di perkotaan adalah makanan semut.

Sejauh ini para ilmuwan belum tahu berapa banyak porsi sampah yang bisa dimakan oleh seekor semut dengan ukurannya yang mungil. Sekelompok peneliti dari ahli ekologi serangga berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Ia bersama tim peneliti dari North Carolina State University melakukan percobaan di taman-taman di New York City dan di jalan yang berumput sepanjang 150 blok.

Di setiap lokasi, para peneliti yang dipimpin Elsa Youngsteadt meletakkan dua keranjang makanan cepat saji, sosis, keripik kentang, dan kue. Satu keranjang makanan diletakkan di sebuah kandang yang hanya bisa dimasuki oleh semut dan hewan kecil lainnya. Sedangkan, satunya lagi di luar kandang di mana hewan apapun bisa memakannya, termasuk semut, tikus atau burung merpati.

Dalam periode observasi selama 24 jam, tim peneliti memperkirakan semut bisa memakan jauh lebih banyak dari pada hewan lainnya. "Dari penelitian ada jenis semut, yang diberi nama pavement ants atau semut trotoar yang memakan sebagian besar makanan," kata Youngsteadt seperti dilansirVOA Indonesia, Selasa (24/3).

Para peneliti mengkalkulasi bahwa serangga yang hidup di bagian New York tersebut bisa memakan 60.000 sisa daging sosis, 200.000 kue, dan 600.000 keripik kentang per tahunnya. Percobaan ini juga mengungkap bahwa memperebutkan jenis makanan yang sama dengan tikus dan burung merpati, dan hal tersebut membatasi populasi hama perkotaan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa semut telah melakukan sebuah pekerjaan penting yang tidak pernah diperkirakan oleh sebagian orang. Meski banyak orang sering resah dengan keberadaan semut dan cenderung memusnahkannya, ternyata sebenarnya mereka membatu membersihkan sisa-sisak makanan kecil yang terjatuh.