Brilio.net - Aksi Mario Steven Ambarita (21) menyusup terbang di pesawat Garuda Indonesia ternyata bukan kasus pertama di dunia penerbangan Indonesia, apalagi di dunia. Mario menjadi pelaku ke-109 di seluruh dunia.

Dari 109 pelaku itu, hanya 26 orang yang beruntung karena berhasil selamat. Mario salah satunya. Kondisi orang-oang yang menyusup pesawat ternyata bermacam-macam, mulai dari selamat hingga tewas, bahkan tewas dengan tubuh hancur.

Berikut 4 keadaan penyusup pesawat yang pernah terjadi di dunia seperti dikutip brilio.net dari berbagai sumber:

1. Selamat
Dari seratus lebih kasus penyusupan di pesawat, ternyata hanya sekitar 23,3% yang selamat. Mario jadi orang ke-26. Kasus terakhir dengan keadaan selamat terjadi pada 20 April 2014 di mana seorang remaja 16 tahun menyelinap di roda pesawat dan bertahan selama 5 jam pada pesawat Hawaiian Airlines. Meski selamat, pelaku tetap membutuhkan perawatan karena kondisinya yang buruk disebabkan hipotermia dan hipoksia akibat berada di ketinggian dengan suhu yang tinggi.

2. Tewas karena jatuh
Berdasarkan data Federal Aviation Administration, pelaku penyusupan di pesawat lebih banyak yang meninggal dari pada yang selamat. Tragisnya, ada beberapa orang yang meninggal dalam keadaan jatuh dari pesawat. Salah satu kasusnya terjadi pada 21 Juni 1970 di mana seorang remaja berumur 13 tahun yang menyusup pada penerbangan pesawat Douglas DC-8 rute Lyon-Abidjan Afrika. Hal yang sama juga pernah terjadi pada rute Paris-Shanghai dan Gabon-Paris. Pelakunya jatuh dan tewas.

3. Tewas dengan tubuh hancur
Kejadian itu terjadi pada penerbangan tanggal 7 Juni 2005. Orang yang tak dikenal tersebut menumpang pesawat South African Airways Flight 203 rute penerbangan Johannesburg-Dakar-New York City. Dia ditemukan di Bandara Internasional John F kennedy dalam keadaan tewas dengan tubuh hancur.

4. Tewas, beku dan hancur
Dunia penerbangan dunia pada 12 Januari 2007 menjadi ramai gara-gara temuan mayat di roda salah satu pesawat di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta. Pria yang tak diketahui identitasnya itu menyusup pada roda pesawat rute Senegal-Atlanta tersebut. Tubuh pria tersebut kemungkinan terpotong mesin roda pesawat yang melakukan perjalanan 9 jam itu.

Dari data Wikipedia, kebanyakan pelaku yang tewas tidak diketahui identitasnya. Semua pelaku penyusupan di roda pesawat bisa dipastikan mengalami hipotermia dan hipoksia sehingga tubuhnya menjadi membeku.