Brilio.net - Pentas musik jazz tahunan, Ngayogjazz, yang digelar di Desa Budaya Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (21/11) memikat ribuan penonton yang sudah datang sejak awal acara pukul 10.00 WIB. Setelah sukses dengan Ngayogjazz di tahun-tahun sebelumnya, tahun 2015 ini merupakan tahun ke-9 Ngayogjazz digelar di Yogyakarta.

Ngayogjazz kali ini menghadirkan beberapa panggung, yaitu Puntadewa, Janaka, Werkudara, Nakula, Sadewa, dan Lokanta. Panggung utama dari Ngayogjazz 2015 ini adalah Werkudara. Di panggung Werkudara ini menghadirkan musisi terkenal seperti, Del Paso Nuevo, Gubuk Jazz Pekanbaru, Pekalongan Jazz Society, Sepanjang Kali Malang, Hariono's Project, Syaharani and Queenfireworks, Ina Ladies, dan ditutup secara meriah dengan penampilan dari Trie Utami & Kua Etnika.

Gubuk Jazz, pengisi Ngayogjazz 2015 yang datang dari Pekanbaru

foto: instagram.com/rendrywidiyanto

Gubuk Jazz, pengisi Ngayogjazz 2015 yang datang dari Pekanbaru

foto: instagram.com/andreyakira

Salah satu pengisi jazz di panggung Werkudara tersebut adalah Gubuk Jazz, yang berasal dari Pekanbaru. Mereka merupakan komunitas jazz yang lahir sejak Agustus 2011. Berangkat dari ide dan gagasan untuk membuat sebuah gebrakan, khususnya pada musik Jazz terutama di Pekanbaru. Jazz ini berusaha untuk merubah paradigma tentang musik Jazz yang selama ini selalu identik dengan kesan ekslusif dan hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu.

Gubuk Jazz, pengisi Ngayogjazz 2015 yang datang dari Pekanbaru

foto: instagram.com/rendrywidiyanto

Gubuk Jazz, pengisi Ngayogjazz 2015 yang datang dari Pekanbaru

foto: Path Rendry Widiyanto

Gubuk Jazz, pengisi Ngayogjazz 2015 yang datang dari Pekanbaru

foto: twitter.com/Ngayogjazz

"Kita termasuk salah satu pengisi Ngayogjazz 2015 yang datang dari kota paling jauh, Pekanbaru," ujar Arie, gitaris dari komunitas Gubuk Jazz, kepada brilio.net, Sabtu(21/11).

Pada kesempatan kemarin di Ngayogjazz 2015, Gubuk Jazz Pekanbaru mengusung konsep perpaduan antara combo band dan brass section, dengan membawakan dua instrument jazz yaitu Caravan dan Watermellon Man. Selain itu sebuah lagu melayu, Pucuk Pisang yang telah diaransemen ulang menjadi nuansa Malay Jazz yang diberi sentuhan acid jazz, yang menjadikan penampilan Gubuk Jazz semakin istimewa.