Brilio.net - Kerupuk bukanlah makanan yang asing bagi warga Indonesia. Ia selalu menjadi pelengkap dalam setiap santapan makan. bahkan bagi mereka yang maniak kerupuk, makan akan menjadi hambar tampa rasa gurih dari kerupuk. Peluang usaha kerupuk pun ditangkap Akhmad Khoirul Alvi (23), warga Temulus, Mejobo, Kudus.

Pemuda ini memilih usaha kerupuk kedelai yang kini tak banyak dikembangkan. Usaha yang dilakoni Alvi bisa dikatakan sangat berbeda dengan usaha yang dikembangkan pemuda seumurannya. Meski begitu, ia tak merasa malu untuk berwirausaha kerupuk kedelai yang merupakan warisan orang tuanya.

Alvi bercerita bahwa saat masih SD, ia sudah lekat dengan kerupuk kedelai. Setiap harinya ia selalu membantu ayahnya memproduksi dan memasarkan kerupuk kedelai. Hal itu pun berlanjut hingga ia duduk di bangku SMA.

Tentang kerupuk kedelai sendiri, Alvi mempunyai kenangan unik. Alvi sejak SMP memang sudah dikenal oleh teman-temannya mempunyai usaha kerupuk. Setiap hari ia selalu menbawa kerupuk ke sekolah untuk disetorkan ke kantin-kantin. Stereotipe kerupuk pun sangat melekat kepada sarjana Teknik Informatika (TI) Universitas Muria Kudus (UMK) ini. "Saking melekatnya, banyak teman-teman yang malah tak tahu nama asli saya. Saya lebih terkenal dengan panggilan kerupuk," kata Alvi kepada brilio.net, Senin (25/5).

Julukan itu pun tak membuatnya malu. Dengan julukan itu ia malah merasa diuntungkan karena semakin banyak yang tahu kalau ia berjualan kerupuk. Panggilan itupun berlanjut hingga kuliah. Tak hanya teman-temannya, para dosen pun lebih mengenalnya dengan sebutan kerupuk. "Tapi karena itu, saya malah dikenal dosen-dosen saya, mereka juga kadang memesan kerupuk kepada saya," ungkapnya.

Sebutan kerupuk ternyata tak hanya ada di dunia nyata. Di dunia maya, ia pun menamakan akun Facebooknya dengan nama Akhmad Klupuk.