Brilio.net - Seorang ayah seharusnya melindungi, mengayomi dan tentu saja menyayangi anaknya. Ya meskipun ada ayah tiri, tetap saja peran seorang ayah tak pernah berbeda antara anak kandung maupun dengan anak tiri. Tapi rupanya tidak demikian dengan yang dialami oleh Tika (16) dengan ayah tirinya.

Entah apa alasan yang jelas dari ayah tiri Tika yang selalu saja bersikap buruk padanya. Tak hanya perkataan kasar, Tika juga sering kena marah bahkan dipukul oleh Rudi (60), nama samaran dari ayah tiri Tika. Ditambah lagi kalau Rudi sedang berantem dengan ibu kandungnya, Ita (42), Tika pasti langsung terkena imbasnya.

"Saya sering benci kalau lihat cowok. Tapi saya normal, kok. Alasan benci karena melihat sikap ayah yang kasar kepada saya dan ibu," kata wanita asal Bandung ini kepada brilio.net melalui layanan story telling, Jumat (13/11).

Setiap hari hidup Tika memendam kekesalan terhadap sosok ayah tirinya itu. Sudah tak terhitung lagi berapa pukulan yang sudah dia terima. Tika hanya bisa diam dan menangis sesenggukan. Malangnya, Tika juga tak dapat berbuat banyak karena biaya hidup keluarganya termasuk biaya sekolah sepenuhnya masih ditanggung oleh uang pensiun ayah tirinya. Terlebih ibu kandung Tika sebagai ibu rumah tangga yang hanya bisa menerima setiap kali dicaci maupun dipukuli.

Tika pun semakin tertekan lagi ketika melihat kondisi kakak kandungnya yang pergi meninggalkan rumah.

"Kakak pertama, cowok, sudah bekerja di Jakarta entah dimana. Kakak kedua putus sekolah dan jarang pulang ke rumah," katanya. Ibu kandung Tika juga sering meninggalkan rumah jika terlalu sering berantem dengan ayah tirinya. Mau tak mau, Tika harus tetap bertahan tinggal di rumah bersama kedua adiknya yang saat ini masih butuh dirinya.

Rasa iri sering hinggap dalam hati Tika setiap kali mengingat kisah ayah tirinya. Menurut pengakuan Tika, sebelum menikah dengan ibu kandungnya itu, ternyata Rudi sudah memiliki istri dan anak tapi belum bercerai. Baru kemudian ayah tirinya menikah dengan ibu kandung Tika tanpa pernah dia tahu seperti apa wajah istri pertama ayah tirinya. Tika hanya mengetahui kalau anak--anak dari ayah tirinya semuanya sarjana. Di situlah alasan iri Tika terhadap kehidupan mereka yang dibiayai oleh ayah tirinya sampai sarjana.

"Setiap kali saya minta uang untuk keperluan sekolah malah dimarahin. Pernah malah disuruh berhenti sekolah saja. Padahal anak-anak ayah tiri dari istri pertamanya dibiayai sampai bisa merasakan bangku perguruan tinggi," keluh wanita yang sekarang duduk di bangku SMA itu.

Sudah terlalu banyak cerita menyakitkan yang Tika alami dalam keseharian hidupnya. Meskipun begitu dia tetap berharap jika suatu hari Tuhan bisa membukakan pintu hati ayah tirinya.

"Bagaimana pun saya pernah merasakan indahnya kasih sayang seorang ayah. Jadi saya berharap suatu saat ayah tiri saya bisa menyayangi saya juga. Kapan pun waktu itu akan saya tunggu," harapnya.

Meski menderita karena sikap ayah tirinya, Tika kini tetap bersemangat untuk terus melangkah menjalani hari-harinya dengan senyuman. Baginya, Tuhan itu adil, sehingga segala kesakitan yang dia rasakan saat ini pasti akan ada kebahagiaan yang kelak akan dia rasakan.

Cerita ini disampaikan Tika melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!