Brilio.net - Dunia patut berduka dengan kematian John Nash. Sang jenius ini tutup usia pada umur 86 bersama istrinya Alicia karena kecelakaan di New Jersey. Ahli matematika asal Princenton ini telah meninggalkan suvenir yang berharga untuk kehidupan manusia dengan teorinya bernama game theory.

Dalam dunia ekonomi, game theory sangat berkontribusi besar. Wajar saja, pada tahun 1994 John Nash menerima Nobel Prize. Jika dilacak dalam runtutan sejarah, game theory sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1928, John von Neumann mengenalkannya dengan Theory of Parlor Games.

Sebenarnya apa sih game theory itu? Game theory merupakan sebuah kajian tentang konflik dan kerja sama. Teori ini mempunyai fokus bagaimana setiap orang yang terlibat saling tergantung dengan keputusan satu sama lain. Para pemain bisa saja seorang individu, kelompok, perusahaan, atau kombinasi dari semua tersebut. Tujuan dari teori ini adalah untuk memberikan formula, analisis, dan juga strategi dari permasalahan atau konflik.

Mengapa John Nash berkontribusi dalam teori ini? John berhasil menemukan strategi yang bernama Nash Equilibrium. Teori ini merupakan jawaban atau strategi dari noncooperative game theory, salah satu jenis games dalam game theory. Jenis games ini lebih fokus kepada model pengambilan keputusan yan bukan kepentingan dari agen.

Nash Equilibrium merupakan strategi yang menganggap bahwa setiap agen memiliki rasa agar setiap keputusannya diikuti oleh agen yang lain. Itulah mengapa dalam noncooperative game theory tidak mengenal koalisi antar agen.

Strategi ini dikenalkan John pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1970an, teori ini memacu revolusi pada bidang ekonomi. Nash Equilibrium lebih menekankan bahwa setiap keputusan didasarkan pada pilihan terbaik dengan mempertimbangkan keputusan agen lainnya.