Brilio.net - Pakar pendidikan karakter, Doni Koesoema A mengatakan keberadaan gadget dapat memupuk sifat mementingkan diri sendiri atau individualistis. Hal ini dinilainya cukup berbahaya.

"Saat ini tidak hanya anak, masyarakat menjadi individualis dan tidak menghiraukan orang lain di sekitar mereka," ujar Doni di Jakarta, Selasa (23/12).

Menurutnya, kemajuan teknologi komunikasi seperti pedang bermata dua. Pada satu sisi memberikan dampak positif dalam kehidupan sosial dan komunitas, salah satunya mempermudah komunikasi serta membantu menyebarkan informasi kebaikan.

"Namun kondisi tersebut kadang membuat kita lupa dengan orang-orang terdekat. Padahal interaksi sosial adalah nilai budaya yang sebenarnya tidak dapat digantikan dengan teknologi," jelas dia dikutip Antara.

Sementara, Psikolog A Kasandra Putranto mengatakan berbagai penelitian menunjukkan kehangatan dan kasih sayang terbukti mampu memperbaiki tingkat kesehatan yang lebih besar daripada efek obat, menurunkan tingkat keparahan penyakit hingga 16 persen, serta menurunkan tekanan darah ketika dalam kondisi stress.

"Oleh karena itu, interaksi antar-anggota keluarga sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh dan jiwa," tambah dia.