Brilio.net - Jika membahas tentang kegunaan rumput, apa yang pertama kali kamu pikirkan? Pakan ternak? Ya, masyarakat memang sangat akrab dengan dengan rumput sebagai salah satu pangan ternak. Lebih dari itu ternyata rumput tidak hanya digunakan untuk makanan hewan, bagaimana jika ada rumput yang dapat digunakan untuk menahan tanah dari longsor? Bagaimana bisa?

Akar wangi atau yang dikenal dengan nama ilmiah Vetiveria zizaniode ternyata merupakan rumput yang memiliki banyak manfaat. Berbeda untuk jenis rumput kebanyakan, rumput yang berasal dari India ini memiliki fungsi yang sangat beragam.

Untuk masyarakat Indonesia sendiri, akar wangi sering digunakan sebagai pengharum lemari pakaian dan pengharum kain batik. Aroma harum dari akar wangi berasal dari minyak atsiri yang terkandung di dalam akarnya. Bahkan tak jarang akar wangi dapat diolah menjadi parfum.

Masyarakat Gunung Kidul, Yogyakarta, bahkan sudah sejak lama mengolah akar wangi menjadi bahan kerajinan tangan seperti, miniatur mainan anak, gantungan kunci, lampu hias, talenan, sofa dan berbagai jenis kerajinan lainnya. Tidak hanya dijual di Indonesia, berbagai kerajinan tangan dari akar wangi itu pun sebagian besar telah diekspor ke luar negeri.

Masyarakat memang sudah tidak asing lagi dengan pemanfaatan dari akar wangi. Masyarakat bahkan telah mampu meningkatkan nilai ekonomis dari akar wangi tersebut. Namun, fakta lain dari akar wangi yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai perkuatan lereng dan dapat mencegah longsor.

Fungsi dari akar wangi di bidang konstruksi ini memang belum banyak diterapkan di Indonesia. Rahmat Dwi Cahyo, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan tugas akhirnya yang berjudul 'Kuat Tarik akar sama RAR (root area ratio) penyebaran akar dalam tanah' berhasil membuktikan bahwa akar wangi dapat digunakan sebagai perkuatan lereng dengan nilai stabilitas yang baik.

Dari tugas akhir yang dilakukannya dapat disimpulkan bahwa semakin kecil diameter akar maka semakjn baik kekuatannya.Penggunaan akar wangi sebagai perkuatan lereng ini juga dapat menjadi solusi pengganti dari penggunaan beton sebagai perkuatan lereng selama ini yang dikenal tidak ramah lingkungan.

"Awal mulanya karena keluarnya peraturan pemerintah tentang penggunan vetiver (akar wangi) sebagai perkuatan lereng, engineer mencoba kembali ke alam lagi. Nah makanya vegetasi pada lereng banyak berkembag biar kalau bisa semua lereng itu hijau, gak berwarna abu-abu karena beton itu tidak ramah lingkungan," ujar Rahmat kepada brilio.net, Rabu (1/4).

Di Indonesia, pengunaan akar wangi sebagai kontruksi lereng diharapkan dapat dikembangkan dengan baik, melihat jenis vegetasi ini mudah untuk dibudidayakan.

Gimana? Berminat untuk membudidayakan  rumput ini setelah menyimak berbagai kelebihannya?