Brilio.net - Berawal dari rasa tidak tega melihat penyakit diabetes sang ayah semakin parah, Gita Adinda Nasution (19) berjuang keras untuk membuat obat herbal yang dapat menolong ayahnya.

Saat Gita duduk di kelas 6 SD, sang ayah telah divonis dokter mengidap diabetes yang cukup parah. Akibatnya sang ayah juga menderita gangguan fungsi organ lainnya, penglihatan kabur dan bahkan ketika berjalan saja harus membutuhkan bantuan. Kadar gula dalam darah ayahnya pernah tembus mencapai 450mg/dL, padahal normalnya hanya sekitar 120-140 mg/dL.

Keadaan sang ayah yang kian memburuk tersebut membuat Gita tenggelam mencari obat untuk ayahnya. Hampir setiap hari sejak kelas 6 SD dia membaca buku tentang tanaman obat di perpustakaan.

Pencarian Gita terus berlanjut hingga bangku SMP. Buku kesukaannya adalah karya Hembing Wijayakusuma tentang khasiat tanaman herbal, lalu dia lakukan eksperimen sederhana di rumahnya.

"Eksperimen buat ayah aku lakukan sampai 15 kali, waktu itu aku belum menemukan obat yang benar-benar berkhasiat." ujar gadis berkacamata tersebut kepada brilio.net.

Eksperimen yang dilakukan Gita mulai dari meracik tanaman ciplukan, mengkudu hingga tanaman mahkota dewa. Namun semuanya tidak seperti yang diharapkan. Hingga saat Gita duduk di kelas 3 SMP tiba-tiba tercetus suatu ide di benaknya.

"Aku mikir kalau penyakit polio dapat diobati dengan vaksin polio. Orang digigit ular sembuhnya dengan racun ular juga. Jadi nggak ada salahnya mencoba eksperimen dengan gula," ujarnya

Setelah cukup lama mengutak atik penelitiannya, akhirnya Gita berhasil menemukan bahan campuran dalam senyawa dari gula tebu. Penemuannya tersebut dia namakan Kolagit (Kopi Gula Gita), karena rasa serbuk obatnya tersebut memang seperti kopi.

Saat kenaikan kelas 3 SMA obat temuan Gita tersebut baru dipublikasikan dan diuji secara preklinis dan klinis di lab Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU). Hasilnya menggembirakan, enam ekor tikus pengidap penyakit gula sembuh setelah diberikan Kolagit. Ayahnya yang sudah meminum rutin obat tersebut sejak Gita menemukannya juga sudah dinyatakan negatif diabetes.

Saat ini Gita sedang menempuh pendidikan di Fakultas MIPA USU. Jurusan tersebut dipilihnya karena keinginannya untuk menemukan obat-obat herbal untuk berbagai penyakit lainnya.