Brilio.net - Kehadiran rokok eletrik diklaim dapat menurunkan dampak negatif merokok. Selain itu, rokok elektrik dipercaya lebih 'menyehatkan' ketimbang rokok konvensional dengan tembakau. Namun tahukah kamu, menurut studi terbaru pemakaian rokok elektrik justru membuat seseorang kesulitan berhenti merokok. Waduh!

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of California, San Diego School of Medicine, para peneliti menemukan bahwa perokok yang menggunakan rokok elektrik, kemungkinan untuk mengurangi penggunaan rokok atau berhenti merokok lebih kecil dibandingkan dengan perokok yang tidak pernah mencicipi rokok elektrik.

Padahal, studi sebelumnya mengklaim penggunaan rokok elektrik atau vaporizer lebih ramah lingkungan, tidak menyebabkan ketergantungan, serta membantu perokok untuk berhenti atau setidaknya menurunkan intensitas merokok.

"Kami berpendapat perokok yang menggunakan rokok elektrik akan lebih berhasil dalam berhenti merokok," ujar Wael Al-Delaimy seperti dilansir brilio.net dari DailyMail, Jumat (17/4).

"Tapi penelitian terbaru mengungkapkan fakta sebaliknya. Kita perlu penelitian lebih lanjut untuk menjawab mengapa mereka tidak bisa berhenti merokok. Salah satu dugaannya adalah karena perokok menerima peningkatan dosis nikotin dengan menggunakan rokok elektrik," tambahnya.

Studi yang dipublikasikan oleh American Journal of Public Health tersebut diikuti 1.000 perokok asal California selama satu tahun. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa perokok yang mencoba mengurangi merokok dengan menggunakan rokok eletrik 49% lebih kecil kemungkinannya akan berhasil.

Sementara perokok yang berniat berhenti merokok dengan memakai rokok elektrik 59% lebih kecil kemungkinannya untuk berhasil.