Brilio.net - Jazz merupakan salah satu aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Jazz saat ini menjadi musik yang dapat dinikmati semua kalangan termasuk anak-anak yang ada di Desa Belitung.

Keberadaan Museum Kata dan sekolah gratis yang didirikan oleh penulis buku Laskar Lelangi, Andrea Hirata, membawa dampak yang sangat positif untuk anak-anak yang ada di desanya, contohnya Aldendy atau Dendy (16) dan Paula Dahlia Ummaroh (16).

Berawal dari berkunjung ke Museum Kata, anak-anak ini akhirnya menemukan bakat mereka yang sesungguhnya. Anak-anak yang biasanya menghabiskan waktu menambang timah dan tidak pernah menyentuh alat musik tersebut siapa sangka dapat menguasai berbagai lagu jazz yang sering dibawakan oleh berbagai musisi dunia.

"Awalnya saya berkunjung ke museum sastra milik Pak Cik Andrea, kemudian ditawarin mau belajar bahasa Inggris sama musik gak, akhirnya aku bilang mau dan Pak Cik pun mulai memasukkan saya ke sekolah gratisnya," ujar Paula.

Paula yang merupakan anak asli Gantung saat itu tidak pernah mengenal satu alat musik apa pun. Setelah bergabung dengan sekolah gratis milik Andrea Hirata, di sanalah dia pertama kali mengenal yang namanya gitar. Dia awalnya diajari bagaimana menguasai gitar. Anak dari pasangan Hamistari dan Minawati ini pun dapat menguasai alat musik dalam waktu 6 bulan.

Hal yang sama juga dirasakan Aldendy. "Dulu saya cuma mengisi waktu luang dengan jadi buruh tambang timah, ada teman saya yang akhirnya putus sekolah dan memilih menjadi buruh, saya bertemu dengan Pak Cik Andrea di sekolah gratis setelah berkunjung di museum, mereka bilang saya berbakat," ujarnya kepada brilio.net Minggu (14/6).

Ayah Dendy, Hendri Isron dan ibunya bernama Arni, juga berprofesi sebagai buruh timah sama seperti orangtua dari Paula. Ya, Belitung memang terkenal dengan kekayaan alam timahnya. Meski banyak teman sebayanya yang putus sekolah, namun kedua siswa SMAN 1 Gantung tersebut bertekad untuk tetap melanjutkan sekolah dan memiliki cita-cita menjadi musisi jazz.

"Di kampung tidak banyak yang tahu apa itu musik jazz, tapi bagi saya itu tidak mengapa, mungkin ada yang bilang mimpi itu mustahil, tapi saya percaya suatu hari cita-cita itu bisa terwujud," jelas Dendy.

Peran Andrea Hirata diakui kedua siswanya ini sangatlah penting. Sekolah gratis tersebut memang masih kekurangan tenaga ahli untuk mengajar mereka. Namun, dengan semangat mereka untuk belajar, keterbatasan tidak menjadi halangan. Hal itu terbukti dengan penampilan Dendy dan Paula yang sangat memukau saat acara meet and greet buku baru Andrea disalah satu toko buku yang ada di Jogja, Minggu (14/6).

"Kami harap Pak Cik tetap sehat dan terus berkarya, kami menyayangi Pak Cik Andrea," harap dua orang anak didik Andrea Hirata tersebut.

Siapa sangka, musik jazz tidak hanya dapat dimainkan oleh orang kota saja, melainkan anak-anak dari pedalaman Belitung ini mampu memainkan instrumen jazz dengan sangat apik. Anak-anak ini berhasil membuktikan keyakinannya, "Bermimpilah, maka Tuhan akan menggenggam mimpi-mimpimu".