Brilio.net - Istilah peneliti tempe mungkin sangat asing terdengar di telinga kamu atau bahkan belum pernah kamu dengar sama sekali? Pasti kamu juga bertanya-tanya 'Ngapain sih neliti tempe, kan tinggal digoreng lalu dimakan?'.

Namun tidak bagi Amadeus Driando Ahnan (22). Baginya, tempe sudah menjadi bagian dari hidupnya. Bisa dibilang dia tidak bisa hidup tanpa tempe.

Demi meneliti tempe, si ganteng Driando kuliah S2 ke Massachusetts

Alumni Universitas Atma Jaya Jakarta ini memang sudah sejak kecil mencintai tempe. Tidak heran saat masuk kuliah pun dia sengaja mengambil jurusan bioteknologi dengan tujuan ingin meneliti kegunaan tempe lebih lanjut. Lulus dari Universitas Atma Jaya, Driando langsung melanjutkan studi S2-nya di Universitas Massachusetts dengan jurusan Teknologi Pangan.

Menurutnya, saat ini Indonesia masih banyak membutuhkan peneliti tempe. Dirinya mengungkapkan keheranannya atas anak muda zaman sekarang yang menganggap bahwa tempe adalah makanan kelas rendah dan murahan, padahal makanan tersebut mengandung gizi yang begitu besar.

"Saya heran, junk food yang beredar banyak di Indonesia ini malah begitu disenangi. Selain itu banyak anak muda yang gengsinya naik kalau sudah nongkrong di restoran asing. Padahal makanan seperti itu sama sekali nggak sehat," ucap Driando saat dihubungi brilio.net, Minggu (6/9).

Demi meneliti tempe, si ganteng Driando kuliah S2 ke Massachusetts

Dia mengatakan, tempe telah diakui dunia akan kandungan gizinya. Sebab, tempe memiliki kandungan gizi seperti vitamin B1, vitamin B6, zat antibiotik, dan zat antioksidan. Tempe membantu masyarakat yang tidak berekonomi tinggi untuk mendapatkan protein dan vitamin.

"Saya tidak ingin pada akhirnya tempe diklaim bangsa asing karena ketidakpedulian kita. Di luar sana, rekan-rekan saya dari luar negeri banyak yang meneliti tempe. Saya ingin tempe menjadi kebanggaan masyarakat seperti batik. Nantinya tempe diharapkan bisa masuk juga ke industri kimia, farmasi hingga kosmetik. Misalnya pembuatan masker wajah dari tempe," lanjut Driando.

Demi meneliti tempe, si ganteng Driando kuliah S2 ke Massachusetts

Ketika masih menjadi mahasiswa di Jakarta pun dirinya rela blusukan dari pasar ke pasar untuk megambil sampel tempe untuk diteliti lebih lanjut. Driando bersama dosennya Prof Dr FG Winarno dari Universitas Atma Jaya membuat sebuah organisasi yang diberi nama Indonesian Tempe Movement. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan tempe kepada dunia dan tentunya menyadarkan masyarakat Indonesia sendiri tentang kandungan gizi tempe.