Brilio.net - Tak banyak yang mengira kalau olahraga berkuda ternyata cukup menguras tenaga dan pikiran. Seorang penunggang kuda juga harus punya hubungan batin yang kuat dengan kudanya. Faktanya, berkuda memang tak segampang mengendarai motor.

Bagi seorang pemula yang sama sekali 'buta' akan olahraga berkuda, jangankan untuk berlari, meminta si kuda untuk berjalan saja akan kesulitan. Menurut Muhammad Qadri Munzir (25), salah seorang trainer di Rumah Berkuda Yogyakarta (RUBY), olahraga ini tidak sesederhana anggapan kebanyakan orang.

"Selain fokus pada dirinya sendiri, seorang penunggang kuda harus mendengarkan instruksi pelatih dan juga fokus mengendalikan kudanya," ujar pria yang akrab disapa Unchie ini kepada brilio.net Sabtu (6/6).

Selain itu, pengendara kuda juga harus punya hubungan batin yang baik dengan si kuda. Tanpa itu, mustahil bagi si kuda untuk mau dikendalikan. "Penunggang harus jadi soulmate dengan kudanya. Kalau tidak, bisa tumpah (jatuh)," kata Unchie.

Kendati demikian, menurut Munzir, biasanya seseorang akan mahir berkuda setelah menjalani training selama 4 bulan. "Kalau dia aktif dan sebulan 4 kali naik," tambahnya.