Brilio.net - Yogyakarta merupakan salah satu lokasi favorit destinasi wisata di Indonesia. Kentalnya kebudayaan serta keramahan masyarakat menjadi faktor pendukung. Dan dari sekian banyak obyek wisata yang ada, keraton selalu memiliki tempat di hati para pelancong.

Salah satu daya tarik keraton adalah keberadaan abdi dalem, yang hingga kini setia membantu segala macam pekerjaan rumah tangga di istana sultan ini. Tugas dari masing-masing abdi  berbeda-beda, tergantung pos mana dia ditempatkan.

Dan tahukah, untuk menjadi abdi dalem ternyata tidaklah mudah karena harus melalui proses yang panjang serta keikhlasan hati untuk benar-benar 'madhep-marep-mantep', tulus dan yakin untuk mengabdi kepada Sultan.

Berikut beberapa tahapan urut-urutan sebagai abdi dalem Keraton Yogyakarta:

1. Sowan Bekti
Dalam tahapan ini adalah proses yang paling dasar untuk menjadi seorang abdi dalem dimana kita dilatih untuk benar-bener siap dan ikhlas untuk menjadi abdi dalem.

2. Magang

Merupakan tahapan lanjutan setelah melewati proses sowan bekti selama kurang lebih empat tahun yang kemudian akan mendapat SK (Surat Keputusan) sebagai tanda telah diterima sebagai abdi dalem.

3. Sawek Jajar

Memasuki tahapan yang ketiga adalah tahapan lebih dalam lagi. Setelah melewati dua proses di atas, abdi dalem melalui upacara akan mendapatkan nama baru secara resmi  dari Sultan.


Dalam tahapan ini para abdi dalem sudah mulai mendapat 'kekucah' (gaji) sebesar Rp 5.000 dalam sebulan.

4. Bekel Enom

Dalam urutan yang satu ini para abdi dalem sudah mulai mendapat kepercayaan dan diberikan hak untuk mendapat senjata yaitu Keris.

5. Bekel Sepuh

Merupakan tahapan lanjutan setelah kita dianggap layak dalam tahapan bekel anom. Dalam tahapan bekel sepuh menerima 'kucah' sebesar Rp 15.000 dalam satu bulan.

6. Lurah

Pada tahapan ini abdi dalem yang tidak memiliki hubungan darah dengan keraton akan mendapatkan nama gelar dengan sebutan Mas Bekel, Mas Rono, dan Mas Lurah.

7. Wedono
Banyak tokoh-tokoh yang diberi pangkat wedono seperti Nyi Lindur yang ditugaskan sebagai sinden pegirid utamanya Nyi Mas Riya Larasati.

8. Penewu
Adalah abdi dalem yang diberikan tugas khusus, misalkan seperti Mbah Maridjan sebagai juru kunci Gunung Merapi

Dalam tahapan yang berikutnya adalah tahapan dengan derajat yang lebih tinggi dalam urutan abdi dalem, yakni : Riyo Bupati Anom, Riyo Bupati Sepuh, Bupati Kliwon, Bupati Nayoko, dan yang paling tinggi adalah Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).