Brilio.net - Bunga memang bisa menjadi simbol untuk mengungkapan berbagai hal. Itu juga yang ada pada bunga Kimilsungia. Siapa sangka, bunga nasional Korea Utara itu dulunya berasal dari Indonesia. Nama Kimilsungia juga merupakan nama pemberian dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Bunga Kimilsungia merupakan bunga nasional Korea Utara. Kimilsungia sejatinya merupakan salah satu jenis anggrek dari Indonesia. Kenapa bisa berubah nama dan menjadi bunga Korea Utara?

Bunga nasional Korea Utara ternyata dari Indonesia, begini sejarahnya

Dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (5/6), cerita itu berawal dari kedatangan Presiden Korea Utara Kim Il Sung pada 13 April 1965 untuk melakukan kunjungan diplomatik. Saat di Indonesia, Presiden Soekarno mengajak Presiden Kim Il Sung untuk berkeliling Kebun Raya Bogor.

Saat berjalan-jalan menikmati tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bogor, langkah Kim Il Sung terhenti pada sebuah bunga berwarna merah muda. Bunga yang sejatinya meruapakan jenis anggrek itu memikat hati Kim Il Sung. Soekarno mengatakan bahwa bunga tersebut belum memiliki nama dan ia akan menamainya dengan nama Kim Il Sung.

Kim Il Sung sudah mencoba menolak, tapi Soekarno berusaha meyakinkan dengan mengatakan suatu kehormatan jika bunga itu bisa dinamai dengan namanya. Soekarno kemudian memberikan bunga tersebut kepada Kim Il Sung dan memberikan nama Kimilsungia, perpaduan dari nama Kim Il Sung dan Indonesia.

Akhir masa 1970-an, berkat budi daya yang luar biasa oleh pemerintah, Kimilsungia sudah menyebar luas di Korea Utara. Kualitas bunga pun ditingkatkan. Bunga Kimilsungia kini bisa berbunga dua kali dalam setahun. Pada setiap tangkainya bisa menghasilkan 6-7 kuntum bunga.

Mulai tahun 1999, pemerintah setempat menjadikan Festival Bunga Kimilsungia sebagai agenda tahunan yang dilaksanakan di Pyongyang. Festival itu dilakukan untuk menghormati jasa Kim Il Sung yang telah membangun Korea Utara. Setiap tahunnya Pemerintah Indonesia diberi kehormatan untuk memberikan sambutan pembukaan acara.

BACA JUGA:

Fakta Peci Beludru: Dari Soekarno-untuk-nasionalisme

Kemegahan gedung Garuda ini tinggal kenangan, kini rata dengan tanah

Mengingat sejarah musik keroncong, dulu ngehits tapi kini dilupakan

Tulisan-tulisan bikin ngakak ini hanya bisa kamu temui di tempat kost