Brilio.net - Satu-satunya pembalap kebanggaan Indonesia di kompetisi GP2 Series, Rio Haryanto berhasil menjuarai sprint race di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, kemarin. Memulai lomba dari posisi kedua, Rio kemudian sukses mengumandangkan Indonesia Raya di puncak podium. Masyarakat dunia pun kembali menjadi saksi ketangguhan pembalap asal Surakarta yang didukung Pertamina tersebut.

Sukses pembalap yang menjadi juara Asian Formula Renault Challenge dan Formula Asia 2.0 pada 2008 itu tak lepas dari kemampuannya saat start. Di mana Rio langsung menyodok ke posisi pertama dengan menyalip Nick Yelloly sebelum tikungan pertama. Yelloly kemudian terlibat kecelakaan dengan Alexander Rossi. Sementara itu, Rio melesat ke depan dan ditempel Artem Markelov dengan jarak 0,3-0,7 detik selama beberapa lap.

Pada lap 14, Markelov yang dipersenjatai Drag Reduction System (DRS) mencoba menyalip Rio dari sisi dalam menuju tikungan nomor tiga, namun pembalap asal Rusia tersebut menyenggol Rio dan melebar ke gravel. Elemen atas sayap depan kanan Rio rusak. Sementara akibat insiden itu Markelov melorot ke belakang. Jika saja Rio tidak bereaksi memberi ruang pada Markelov, Rio bisa saja ikut tersingkir dari perebutan juara.

Lepas dari serangan Markelov, Rio kemudian harus menahan tekanan dari Stoffel Vandoorne dengan kondisi mobil yang tidak sempurna. Hal ini semakin berat bagi Rio karena Vandoorne pun selalu berjarak kurang dari satu detik di belakangnya dan pembalap asal Belgia tersebut dapat menggunakan DRS di dua zona aktivasi dalam satu putaran.

Setelah 28 putaran yang ketat, akhirnya, Rio berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di posisi podium teratas. Rio kembali menunjukkan bakat dan keahliannya meski kondisi mobil tidak prima dan para pembalap di belakangnya terbantu oleh DRS.

Ini adalah kemenangan kedua Rio musim ini setelah menjadi juara di sprint race Bahrain. Dukungan seluruh masyarakat Indonesia sangat berarti bagi Rio untuk bertanding di Kejuaraan Dunia Formula 1 tahun 2016.

Kunci kemenangan kali ini ada pada start saya yang berlangsung dengan baik. Meski demikian, balapan masih tersisa 28 lap. Saya mencoba membangun jarak di depan namun cukup sulit karena mobil di belakang yang berjarak kurang dari satu detik selalu menggunakan DRS. Saya harus mengemudi sebaik mungkin dengan menghindari kesalahan di bawah tekanan yang besar, kata Rio melalui rilis yang diterima brilio.net, kemarin.

Rio menjelaskan, saat Markelov mencoba menyalip, dia awalnya membuka jalan yang mengakibatkan kontak tidak bisa dihindari. Sayap depan mobil Rio rusak dan sulit melalui tikungan berkecepatan tinggi. Secara keseluruhan, saya sangat bahagia dengan hasil hari ini. Mudah-mudahan kemenangan selanjutnya datang. Terima kasih atas semua dukungan yang luar biasa, katanya lagi.