Brilio.net - Mahasiswa saat ini memang tampaknya tidak henti-hentinya berinovasi. Mulai dari inovasi sederhana seperti tusuk gigi pendeteksi boraks, sampai yang sedikit rumit layaknya robot pendeteksi kebocoran pipa gas. Nah ini ada satu lagi inovasi sederhana karya seorang mahasiswi jurusan tata busana yang diberi nama 'Brilikon' atau briket limbah konveksi.

Khozinatus Sadah yang merupakan mahasiswi pencetus pembuatan Brilikon ini menjelaskan bahwa produk Brilikon ini merupakan suatu produk bahan bakar alternatif yang dibuat dari bahan sintesis atau anorganik di mana hasilnya berupa sebuah briket. Briket ini yang kemudian dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti LPG.

“Awal mulanya melihat potensi limbah kain perca yang melimpah yang rata-rata pengolahannya masih sebatas dijual ke pengepul dengan harga murah. Selain potensi limbah yang melimpah, Indonesia di hadapkan pada krisis bahan bakar (menurut IEA,international energy agency tahun 2015, Indonesia merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia dan eksportir tingkat regional untuk gas bumi),” cerita Khozinatus pada brilio.net Rabu (13/5).

Dari alasan itulah kemudian mahasiswi asal Lamongan, Jawa Timur itu mencari solusi agar limbah bisa bernilai profit yang tinggi dan krisis energi juga bisa diatasi. Untuk proses pembuatannya sendiri Khozinatus mengaku dia hanya membutuhkan waktu 20 menit dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti serbuk kain perca, serbuk sekam padi yang telah diarangkan, dan juga tepung kanji untuk perekatnya.

Ternyata untuk pembuatannya sendiri mahasiswi Universitas Negeri Malang ini hanya membutuhkan dana sebesar Rp 10.000 karena memang bahan-bahannya sangat mudah untuk didapatkan. Produk ini sendiri memiliki keunggulan dari segi bahan pembuatnya yang memang berasal dari bahan-bahan anorganik, khususnya limbah tekstil.

“Kegunaannya bisa dijadikan arang untuk membakar ikan (untuk briket dari bahan cotton selulosa/dari kapas). Sedangkan untuk briket berbahan kain sintetis (kain polyester, PE, Lotto dsb) bisa dijadikan bahan bakar untuk merebus air.”

Dan rencananya mahasiswi yang juga merupakan mahasiswa berprestasi (Mawapres) 1 Fakultas Teknik di kampusnya ini juga akan membawa Brilikon ke ranah bisnis. Wah kita tunggu saja ya produk ini di produksi massal agar masyarakat Indonesia memiliki alternatif bahan bakar baru.