Brilio.net - Keindahan Nusantara sudah diakui dunia sejak lama. Julukan yang diberikan kepada Indonesia pun tak main-main, Zamrud Khatulistiwa, merujuk pada pada batu zamrud yang hijau mempesona. Selain keindahan alam, yang menjadikan Indonesia spesial adalah keberagaman penduduk dan budayanya yang luar biasa kaya.

Namun sayangnya, banyak generasi muda yang hanya mengetahui indahnya keberagaman tersebut dari buku atau internet, Amri Putri (21) adalah salah satunya. Bisa dibilang Ia adalah seorang kutu buku yang jarang keluar rumah, namun kesempatan menjadi tim kampanye salah satu calon kepala daerah di Lampung, membuatnya ikut keluar-masuk hutan hingga menyeberang lautan di daerah Lampung. Dari situlah Ia menyadari bahwa keberagaman dan keindahan Indonesia itu nyata.

"Sebelumnya saya hanya baca-baca saja dari buku dan internet. Mata saya terbuka saat ikut jadi tim kampanye salah satu Calon kepala daerah. Ternyata Indonesia luar biasa," tuturnya kepada brilio.net melalui layanan Story Telling bebas pulsa di nomor 0800-1-555-999, Jumat (18/12).

Mahasiswi yang akrab disapa Putri ini mengisahkan perjalanannya menyusuri berbagai medan. Mulai dari menyeberang laut hingga masuk ke pedalaman hutan sebagai sebuah perjalanan yang menakjubkan. Lebih dari itu, Ia mengaku terkesan dengan berbagai karakter penduduk yang ditemuinya selama melakukan kampanye di 144 desa di Lampung tersebut. Ia yang masuk dari rumah ke rumah menemukan perbedaan besar antara karakter penduduk di satu desa dengan desa lain.

"Saya luar biasa terkesan dengan karakter mereka. Ada yang polos, ada yang bener-bener ingin tahu, ada yang tidak peduli atau bahkan tidak tahu kalau ada Pilkada. Ngobrol dan berbagi pikiran dengan berbagai macam karakter tersebut membuat saya jadi lebih dewasa dan berpikiran terbuka, " tambahnya.

Kendati demikian ada juga pengalaman tak mengenakan yang dialami Putri. Dia melihat pembangunan di Indonesia belum mertata. sebetulnya ketimpangan ini sudah diketahuinya sejak lama, dia semakin miris ketika melihatnya sendiri.

Putri mengaku terkejut ketika masuk ke pedalaman di daerah Padang Cermin. Daerah yang dikunjungi putri tersebut jalanan aspalnya sudah rusak dan tanpa ada penerangan seperti jalan-jalan di kota.

Bahkan ketika melintas rombongan putri terhenti di sebuah sungai selebar 15 sampai 20 meter.  "Jadi jalan itu buntu di sebuah sungai, dalamnya sekitar sepinggang orang dewasa. Jadi mobil benar-benar harus masuk menyeberangi sungai itu. beberapa ratus meter setelah menyeberangi sungai mobil harus diparkir karena medannya sudah tidak memungkinkan.

Di sana kami melihat kondisi yang sangat memprihatinkan. Jarak antarrumah penduduknya saling berjauhan dan aksesnya pun hanya jalan setapak. "Penduduk di sana bahkan merasa tidak diperhatikan pemerintah karena jembatan untuk menyeberangi sungai saja tidak pernah dibangun," sambungnya.

Ada banyak hal yang bisa dirasakan putri dari pengalamannya itu. Putri bisa menyimpulkan karakter masyarakat yang berbeda-beda itu banyak dipengaruhi kondisi geografis, akses, dan kemudahan untuk mencapai daerah lain serta sarana dan prasarana yang mendukung kehidupan sehari-hari mereka. Pengalaman baru itu benar-benar telah mengubah pandangannya. Ia punya pesan untuk pembaca brilio.net di seluruh Indonesia, " Keluarlah dan melihat dunia karena di luar lebih indah. Keluarlah jangan sampai hanya jadi katak dalam terpurung. Dunia nggak hanya komputer dan laptop," serunya.

Cerita ini disampaikan oleh Amri Putri melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!