Brilio.net - Tempe selalu diidentikkan sebagai makanan pinggiran, makanan orang kecil, tak bergizi. Namun siapa sangka butiran-butiran kedelai yang disulap menjadi tempe itu justru menjadi penyelamat anak-anak yang hidup dalam kondisi gizi buruk.

Bidan Deborah Harmi (49) asal Semarang, Jawa Tengah, sudah membuktikannya dengan mengentaskan gizi buruk balita di sekitar kliniknya menggunakan tempe.

Dia punya ide memberikan keterampilan membuat tempe kepada ibu-ibu dari keluarga miskin yang ada di sekitar tempat praktiknya di Gasem Sari, Semarang. Dari keterampilan itu Harmi berharap para ibu itu bisa menambah penghasilan keluarga. Dengan demikian gizi anak-anak mereka yang umumnya berusia di bawah lima tahun bisa tercukupi.

"Selain itu olahan tempe juga dapat dijadikan makanan untuk anak jika diolah dengan benar, tempe tersebut bisa dikukus selain untuk menghemat biaya minyak juga lebih sehat," ujar Harmi kepada brilio.net Senin (8/6)

Setelah dikukus, tempe tersebut dihancurkan hingga lembut dan dicampur dengan bumbu berupa bawang merah dan putih serta garam yang telah dihaluskan.

Selain itu tempe yang dihasilkan oleh usaha mandiri para ibu tersebut dapat membantu memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Makanan penunjang gizi lainnya seperti susu dapat dibeli oleh para ibu tersebut.

Dari empat bulan pelaksanaan program tersebut, terbukti Bidan Deborah Harmi dapat menyelamatkan 11 anak dari gizi buruk. Setelah dilakukan serangkaian tes, mereka semua mengalami peningkatan gizi yang cukup pesat.

Atas usahanya tersebut, Harmi bahkan meraih Srikandi Award, sebuah ajang penghargaan untuk para bidan terbaik dari 18 provinsi di Indonesia. Harmi mendapat juara pertama kategori mengurangi kematian bayi dan anak.