Brilio.net - Untuk kamu para pecinta kerajinan tangan baik itu gantungan kunci maupun aneka aksesoris wanita, pastilah sudah tidak asing dengan brand Evriz Souvenir and Craft yang digagas oleh Rizki Auliadi. Melihat kesuksesan Rizki saat ini mungkin tidak ada yang menyangka bahwa dulunya dia pernah menjadi seorang calo angkot dan juga pengamen saat masa sekolahnya. Perjalanan bisnis souvenirnya pun juga harus melewati masa yang cukup panjang.

"Tahun 2007 tiap Minggu saya ngemper di car free day. Tiap subuh saya stay di sana soalnya kalau kesiangan bisa nggak dapet tempat. Saya jual di sana sampai jam 09.00 pagi. Selain itu, saya juga coba jual di emperan-emperan sekolah dan saya jual di emperan itu sampai 2009," ujar Riski pada brilio.net, Selasa (12/5).

Berawal dari lapak di emperan, produk suvenir Rizki kini tembus ekspor

Rizki juga bercerita bahwa keuntungan yang dia dapat saat berjualan di emperan cukup besar, yaitu antara Rp 700.000-Rp 1.400.000. Awalnya untuk produksinya sendiri Rizki melakukannya dari Senin sampai Sabtu untuk kemudian di jual di car free day pada hari Minggu. Karena merasa harus lebih produktif, akhirnya waktu produksi yang enam hari dia mampatkan menjadi tiga hari saja dan kemudian membuka lapak di emperan sekolah-sekolah.

Untuk mobilitas dari satu lokasi ke lokasi lainnya, saat itu Rizki masih meminjam dan menyewa motor milik temannya karena dia tidak memiliki kendaraan. Saat memiliki uang dia memilih untuk mengumpulkannya sebagai modal usaha daripada harus mempergunakannya membeli motor.

Berawal dari lapak di emperan, produk suvenir Rizki kini tembus ekspor

"Dari 2009 saat modal sudah kumpul, saya rekrut pegawai untuk membantu. Waktu itu ada 10 orang anak muda yang juga merupakan teman-teman saya waktu masih ngamen, dan 5 orang ibu rumah tangga di sekitar rumah saya yang memang memiliki kesulitan ekonomi. Dan kemudian 2010 akhirnya saya bisa buka kios setelah satu tahun fokus produksi," ujar pria asal Bogor itu.

Saat itu Rizki menyulap kamar tidurnya sebagai tempat produksi para karyawannya. Selain itu saat 2009 Rizki juga menawarkan produknya melalui sosial media Facebook dan juga layanan BlackBerry Messanger. Setiap harinya tiap pagi Rizki pergi ke warnet dan selama dua jam dia maksimalkan pemasaran melalui Facebook.

Sampai akhirnya saat ini dia bisa sukses dan memiliki tempat produksi sendiri. Dan suvenir buatan Rizki akhinya diminati banyak anak muda.

BERITA TERKAIT:

Eksportir suvenir ini dulunya pemulung, bisa nangis dengar kisahnya