Brilio.net - Perkembangan game saat ini memang begitu pesat. Apalagi didukung kecanggihan teknologi mobile membuat game menjadi banyak dijadikan teman mengisi waktu luang.

Bergairahnya dunia game membuat banyak game developer indie asal Indonesia tumbuh pesat. Baru-baru ini, game developer atau para pembuat game dari berbagai kota di Indonesia berkumpul di Jogja untuk mengikuti IN.GAME Fest 2015 yang diselenggarakan di Jogja Digital Valley, 13-16 Agustus 2015.

IN.GAME Fest 2015 berbeda dengan Game Developer Gathering yang sudah biasa diadakan. Jika GDG mempertemukan pragame developer dengan investor maupun publisher, maka IN.GAME Fest 2015 hanya berisi game developer saja untuk saling berbagi pengalaman dan bertukar pikiran.

"Kegiatan IN.GAME Fest 2015 meliputi expo, awarding, dan nge-jam bareng," kata Ube, salah satu panitia yang ditemui brilio.net, Sabtu (15/8).

Dari 37 game indie yang mendaftar untuk mengikuti expo, dipilih 25 game indie yang akan memperebutkan enam kategori, meliputi Best Game Art, Best Game Audio, Best Game Play, Best Game Narrative, Most Innovative Game, dan Audience Choice Award berdasarkan pilihan pengunjung.

Selesai IN.GAME Expo, acara dilanjutkan dengan IN.GAME Jam yang menjadi wahana para game developer lokal untuk nge-jam bareng menciptakan game.

Selain dari Jogja, peserta yang berjumlah 40 orang datang dari Denpasar, Malang, Surabaya, Salatiga, Bandung, Semarang, Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Medan.

Latar belakang pesertanya pun bermacam-macam, mulai dari developer yang sudah mempunyai studio game, mahasiswa, hingga siswa SMK yang baru suka menggambar. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membuat proyek game dengan kata kunci "petualangan dan kotak".

Setelah mempresentasikan rancangan game yang telah disepakati oleh anggota kelompok, maka masing-masing kelompok diberi waktu 48 jam untuk menyelesaikan proyek game tersebut. Dari proses pembuatan game dan presentasi game itulah akan terjadi saling tukar-menukar pengetahuan antar para peserta.

"Banyak yang mengira ini kompetisi, padahal ini hanya salah satu cara untuk saling bertukar informasi dan wawasan," kata Ube.