Brilio.net - Indonesia akan menjadi salah satu 'tuan rumah' fenomena alam langka Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 besok. Tidak hanya manusia, para hewan pun punya cara masing-masing menyambut gerhana matahari. Lalu kira-kira apa saja perubahan perilaku yang terjadi pada kehidupan hewan?

Seperti yang brilio.net kutip dari dailymail.co.uk, Selasa (8/3), Dave Clarke, Kepala Invertebrata di kebun binatang ZSL London mengatakan bahwa gerhana matahari bisa saja mempengaruhi tingkah laku dari ngengat dan kupu-kupu. Pasalnya kedua serangga ini selalu menggunakan cahaya sebagai alat navigasi mereka.

Donald Broom, Profesor Kesejahteraan Hewan di Universitas Cambridge juga menambahkan, bahwa burung-burung mungkin berhenti berkicau dan bertengger ke tempat tinggi agar merasa lebih aman. Hewan ternak akan berhenti merumput. Persis seperti yang mereka lakukan ketika malam tiba.

Selain itu, hewan yang lazim dipelihara seperti anjing dan kucing juga akan mengalami perubahan perilaku. Anjing misalnya, akan lebih waspada dan lebih memperhatikan apa yang terjadi di sekitarnya karena mereka akan merasa terkejut dengan perubahan intensitas cahaya yang mendadak dan langit berubah menjadi gelap. Kuda nil pun akan menjadi takut dan memilih bersembunyi di dalam air selama gerhana berlangsung.

"Meskipun malam terjadi setiap hari, perubahan intensitas cahaya di siang hari tentu agak mengganggu bagi mereka," ujarnya.

Kebalikan dengan hewan diurnal yang aktif di siang hari, hewan nokturnal yang cenderung beraktivitas di malam hari akan lebih aktif ketika gerhana matahari tiba. Insting dan perubahan cahaya akan membuat hewan seperti burung hantu, ular, tarsius, dan kelelawar akan mencari makan dan berperilaku layaknya pada malam hari.