Brilio.net - Malam ini sebuah fenomena alam terjadi, gerhana bulan total. Ya, proses bertemunya bulan, bumi, dan matahari dalam satu poros ini memang sesuatu yang sangat jarang terjadi.

Tapi, kamu tahu gak sih kenapa gerhana bulan itu sebenarnya bisa terjadi? Brilio.net, Sabtu (4/4), akan merangkum dari berbagai sumber tentang apa sih gerhana bulan itu.

Begini lho penyebab terjadinya gerhana bulan

Gerhana bulan dapat terjadi saat bumi berada di antara bulan dan matahari. Lalu apakah sebenarnya posisi bumi itu jarang berada di antara bulan dan matahari? Jawabannya tidak, bahkan sebenarnya posisi bumi acap kali berada di antara bulan dan matahari. Akan tetapi, saat orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5 derajat, baru akan dikatakan gerhana bulan.

Ada hal yang perlu dipahami bahwa saat terjadinya gerhana bulan, bukan berarti bulan tidak dapat terlihat sama sekali karena terhalang oleh bumi, bahkan bulan masih dapat terlihat. Terjadinya perpotongan orbit bulan dengan bidang ekliptika akan mengakibat terbentuknya 2 titik potong yang kemudian disebut node. Bulan sendiri akan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari suatu titik oposisi menuju ke titik oposisi lainnya.

Gerhana bulan dapat terbagi atas gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra. Untuk gerhana bulan sendiri itu aman terhadap mata, tapi tidak semua dari gerhana bulan dapat disaksikan dengan mata telanjang, kadang membutuhkan teleskop.

Uniknya lagi, secara ilmiah, jika terjadi gerhana bulan, maka akan terjadi gerhana matahari juga. Wah, siap-siap aja ya.