Brilio.net - Angkringan merupakan salah satu tempat makan kaki lima yang sangat sering dijumpai di Yogyakarta dan bahkan sudah menjadi ikon tersendiri untuk kota wisata tersebut. Terinspirasi dari makan tradisional yang ada, empat orang mahasiswa AKPRIND Yogyakarta melakukan terobosan baru dengan membuat nasi kepel burger keong. Mereka adalah Eka Yani, Laila Alfi Husna, Karomatul Fitri, Puri Fathurrahmi dan dibimbing oleh seorang dosen Muhammad Sholeh.

Bagaimana rasanya keong diolah jadi 'burger'? Cicipi sendiri di sini

Mengapa nasi keong burger nusantara? Mereka berpikir untuk melestarikan makanan tradisional, namun tetap mendekati kebiasaan anak mudah, maka terciptalah Nasi Kepel Keong Burger Nusantara. Selain itu, pemilihan keong sebagai bahan dasar produk makanan dikarenakan daging keong memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, salah satunya dalam setiap 100 gram daging keong mengadung protein sebanyak 16,1 gram (USDA, 2006).

Pemanfaatan daging keong saat ini hanya digunakan untuk sate keong saja. Dan sate keong juga merupakan menu di angkringan yang sangat digemari masyarakat. Biasanya konsumen memakan nasi kucing dengan sate keong. Supaya lebih praktis saat menyantap olahan keong dengan nasi. Bentuk nasi yang dibuat madat menyerupai menyerupai burger, sehingga akan sangat familiar bagi kalangan anak muda.

"Ini merupakan hal baru di Indonesia, belum ada nasi kepel sebelumnya yang berisi daging keong," ucap Laila kepada brilio.net, Jumat (26/6).

Bahan yang digunakan untuk pembuatan adalah beras, daging keong, bawah merah, bawang putih, merica, cabai, kecap, gula jawa, garam, rempah-rempah dan penyedap bawang rasa. Untuk varian rasa sendiri, mereka menyiapkan dua menu olahan daging, yaitu daging keong yang dicincang dan daging keong tepung. Satu porsi nasi kepel keong dijual seharga Rp 4.000. Segala sesuatunya dibuat secara swadaya oleh empat orang mahasiswa AKPRIND Yogyakarta tersebut.

Meski awalnya produk tersebut sulit diterima oleh masyarakat, namun mereka tidak menyerah dan mencoba beberapa cara untuk memasarkan produk yang mereka miliki. Kini, walau usaha yang mereka buat masih skala kecil, produk nasi kepel keong tersebut sudah dapat dijumpai di kantin kejujuran UKKI Jamaah Al-kautsar IST AKPRIND Yogyakarta. Khusus untuk Ramadan, mereka juga berjualan di kompleks masjid At-Taqwa Jalan Tribrata Yogyakarta dan di lembah Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Harapannya kemudian bisa melakukan uji kandungan gizi, dan mengajukan izin BPOM, membuat rumah produksi sendiri dengan beberapa karyawan," tandas Laila.

Selain itu, mereka juga berharap agar dapat melakukan pemesaran terhadap produk tersebut dan keberbagai daerah serta melakukan inovasi dengan varian rasa dari produknya. Keberadaan nasi kepel keong burger juga memberi wawasan produk baru yang dapat menjadi salah satu wacana sebagai mata pencarian masyarakat, sebagai menu baru angkringan dan memberi cita rasa baru bagi pecinta sate keong.

Kreativitas anak bangsa memang tidak ada habisnya, tertarik untuk mencoba makanan bergizi ini?

BACA JUGA:

Menikmati sajian tradisional tapi mewah, spageti belut

Meski tradisional, kompor anglo tanah ini berbahan bakar uang

Kini jamu tradisional hadir sebagai resep obat di Puskesmas lho

Kuliner tradisional Jawa Barat ini jadi sajian primadona delegasi KAA

Manisnya gatot tiwul Mbah Hadi, jajanan tradisional legendaris Jogja

Jajanan jadul es gosrok, cara makanya pelan-pelan takut pecah

Evolusi Anak Mas, jajanan legendaris jadul

Bukan jajanan biasa, bakso warna-warni ini berbahan lele, buah & sayur