Brilio.net - Untuk anak-anak yang tinggal di pedalaman Indonesia, mungkin sekolah menjadi hal yang paling menyenangkan di mana mereka dapat belajar sambil bermain bersama kawan-kawan.

Bila sekolah saja membuat anak-anak tersebut senang, bagaimana bila mereka diperkenalkan pada organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang sebelumnya tidak sama sekali mereka ketahui?

Itulah yang dialami siswa-siswi SMPN 4 Lumbis Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Pada tahun 2013 kemarin, adik-adik di daerah ini mendapatkan dua bantuan guru dari Jawa yang berasal dari program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T), yang mengajarkan mereka hal-hal baru termasuk organisasi.

Di sana saya sempat mengadakan latihan dasar kepemimpinan dan juga membentuk OSIS, karena kan di sana belum mengenal keorganisasian dan saya rasa OSIS bisa membantu siswa mengembangkan kemampuan public speaking, ujar Afif yang merupakan salah satu pengajar SM3T pada brilio.net Jumat (22/5).

Sarjana lulusan Universitas Negeri Malang ini mengaku bahwa dalam OSIS di sekolah tersebut struktur organisasi yang diterapkan adalah yang paling sederhana di mana hanya ada ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa ketua seksi yang hanya membutuhkan 10 orang. Karena untuk jumlah siswanya sendiri hanya ada sekitar 36 orang.

Jadi waktu itu kami kumpulkan murid-murid dan kami tawarkan siapa saja yang ingin menjadi pengurus OSIS, dan ternyata di luar dugaan karena saat itu ada tujuh siswa yang mengajukan diri dan kami otomatis senang dengan antusiasme mereka, lanjut Afif.

Untuk kegiatannya sendiri, pria asal Blitar, Jawa Timur ini, menuturkan beberapa di antaranya ada kemah, pelatihan palang merah remaja (PMR), upacara baris-berbaris, dan program-program dasar lainnya karena ini memang masih tahun pertama OSIS diujicobakan.

Meskipun bisa dibilang baru, Afif mengaku murid-muridnya sudah sangat aktif karena beberapa kali mereka menjadi penggerak di kegiatan insidental yang terjadi di desa mereka, seperti misalnya saat penanggulangan banjir.

Wah seru juga ya jika kita dapat mengajarkan hal yang benar-benar baru pada adik-adik di pelosok negeri. Salut deh!