Brilio.net - Masa-masa sekolah yang menyenangkan harus dilewatkan remaja 15 tahun asal Provinsi Anhui, Republik Rakyat Tiongkok bernama Hao Dongdong. Sehari-hari, dia menghabiskan waktu di keramaian demi mendapat pemasukan untuk pegobatan sang ayah yang tengah menderita penyakit ankilosing spodilitis. Penyakit ini menyerang jaringan ikat, ditandai dengan peradangan pada tulang belakang dan sendi-sendi yang membesar, menyebabkan kekakuan dan nyeri.

Apa yang dilakukan anak ini demi menghidupi sang ayah bikin empati!

Hao Dongdong membawa ayahnya ketika akan "mengamen".


Dikutip dari Shanghaiist, Kamis (1/10), Hao Dongdong berdandan dengan kostum sapi dan mengharapkan orang-orang yang melihatnya berkenan memberi 5 Yuan yang setara dengan hampir Rp 12.000. Dari pekerjaannya ini, Dongdong berhasil mengumpulkan 400 Yuan setiap hari, setara dengan Rp 927.000. Dia sering dikatai sebagai penipu oleh orang-orang, bahkan suatu kali pernah ditampar oleh seorang pria mabuk sebab dianggap melakukan kebohongan. Para pedagang lokal pun merasa dirugikan dengan keberadaan Dongdong sebab dianggap bisa membawa pengaruh buruk.

Apa yang dilakukan anak ini demi menghidupi sang ayah bikin empati!

Hao bersama saudara perempuan lainnya saat makan.


Sang ayah, Hao Xinli dulunya adalah seorang petani namun kemudian berhenti dari pekerjaannya itu sebab memiliki masalah dengan punggung. Ia pindah ke Hefei pada tahun 2000 dan menikahi Li Xiuru.

Penyakit ankilosing spodilitis dia rasakan semakin buruk setelah mengalami suatu perkelahian. Ketika berbelanja di Hefei, pasangan ini melihat barang-barang promo dari sebuahh toko ponsel. Mereka lalu mengumpulkan sebanyak mungkin yang ternyata menimbulkan perselisihan dengan staf toko. Di situlah perkelahian fisik tak terhindarkan yang menyebabkan patah tulang belakang dan kerusakan leher. Tubuh bagian atasnya pun lumpuh.

Apa yang dilakukan anak ini demi menghidupi sang ayah bikin empati!

Menyuapi ayahnya yang lumpuh.


Pihak kepolisisn tak bisa mendakwa pihak toko sehingga Xinli tak mendapat kompensasi apapun. Biaya pengobatan harus ditanggung sendiri. Keadaan semakin tak bersahabat ketika sang istri meninggalkan dirinya. Tinggallah sang anak perempuan beserta saudara-saudara yang harus merawat dan menghidupi sang ayah.

Keinginan terbesar Xinli saat ini adalah dia dapat berdiri tegak kembali dan tak lagi menjadi beban bagi anak-anaknya. Dia ingin menyekolahkan kembali anak perempuannya itu dan menjalani kehidupan yang normal seperti sedia kala.

Apa yang dilakukan anak ini demi menghidupi sang ayah bikin empati!

Tidur di dekat ayahnya.

Apa yang dilakukan anak ini demi menghidupi sang ayah bikin empati!

Hao saat mencari uang untuk operasi ayahnya meski kerap dianggap berbohong.

 

Apa yang dilakukan anak ini demi menghidupi sang ayah bikin empati!

Wajah sapi yang biasa digunakan Ho mencari uang dan ayahnya yang terbaring tak berdaya.