Brilio.net - Bagaimana jika desain uang Rp 5.000 yang sebelumnya bergambar Tuanku Imam Bonjol diganti dengan Mbah Maridjan? Ya, sepertinya ini baru ada di Pameran bertajuk 'Jogja Istimewa dalam Porto dan Giro'.

Bagi para peserta pameran, mata uang tidak hanya dianggap sebagai alat pembayaran saja, melainkan terdapat unsur seni dan budaya masyarakat di dalamnya. Untuk itulah para mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ISI Yogyakarta berinisiatif menggelar pameran desain mata uang. Pameran ini sendiri digelar pada tanggal 18-20 Januari 2016 di N-Workshop, Jalan Suryodiningratan, Yogyakarta.

Apa jadinya jika desain mata uang Rp 5.000 diganti Mbah Maridjan?

Pada pameran tersebut ditampilkan puluhan replika mata uang Indonesia karya mahasiswa DKV angkatan 2012. Uniknya, desain pada mata uang itu diganti dengan para tokoh dari Yogyakarta, seperti Pangeran Mangkubumi, Sultan Hamengku Buwono IX, dan Mbah Maridjan.

Kemudian ada juga beberapa desain yang menampilkan peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi di Yogyakarta, Flora dan Fauna, Kereta Keraton, Seniman di Yogyakarta dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, pameran ini juga memamerkan beberapa desain perangko yang kaya akan unsur seni dan budaya Yogyakarta.

Koordinator acara, Indiria Maharsi, Selasa (19/1), menjelaskan, melihat perangko dan mata uang setidaknya ada dua hal penting di dalamnya, yaitu kebudayaan yang selalu berkembang, dan perangko dan mata uang merupakan bagian penting dalam keberlangsungan sistem yang dibangun kebudayaan itu.

Jadi menurutmu lebih bagus mana guys? Desain Tuanku Imam Bonjol atau Mbah Maridjan?