Brilio.net - Banyak untungnya punya orangtua kaya: bisa bersekolah di sekolah terbaik, jaminan pelayanan kesehatan terbaik, berteman dengan orang-orang elit, diterima di klub golf atau yacth, dan pastinya dapat seabrek warisan.

Selain itu, penelitian mutakhir yang disadur brilio.net dari forbes.com menyebutkan, ternyata anak orang kaya punya otak yang cerdas juga. Sebuah studi Nature Neuroscience beberapa waktu lalu menemukan korelasi antara orangtua kaya dengan kecerdasan otak sang anak. Ini dilaporkan oleh Kimberly Noble dari Colombia University New York.

Karakteristik otak manusia memiliki luas area 2.400 cm2 membentuk lipatan-lipatan dari korteks serebral."Di antara anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah, perbedaan yang kecil dalam pendapatan memiliki perbedaan yang relatif besar dalam luas area otak. Sedangkan pada anak-anak dari keluarga berpenghasilan tinggi, peningkatan pendapatan yang hampir sama, memiliki perbedaan luas area yang kecil." ungkap Noble.

Pengaruh terbesar adalah wilayah ditambah dengan bahasa, bacaan, kemampuan mengeksekusi dan kemampuan dalam ruang.

Para akademisi sudah menduga bahwa ada keterkaitan antara status sosial ekonoomi dan performa intelektual. tapi ini adalah pertama kalinya saintis mendapat poin tentang perbedaan fisik otak.

Anak dari keluarga kaya punya IQ lebih tinggi, kemampuan membaca dan berbahasa yang baik, kemampuan mengeksekusi, memahami regulasi dan kontrol operasi pengetahuan seperti memori, argumentasi, serta perencanaan.

Dr Noble dan sesama neuroscientist Dr Elizabeth Sowell dari Rumah Sakit Anan Los Angeles memimpin tim yang menggambarkan 1.099 otak anak, remaja, dan pemuda di Amerika. Mereka menemukan bahwa otak anak-anak dari keluarga bertabungan kurang dari 25.000 dolar AS per tahun memiliki kekurangan 6% luas area dibanding anak-anak dari keluarga berpenghasilan 150.000 dolar AS atau lebih.

Penelitian lapangan ini diharapkan bisa mengklarifikasi seberapa banyak kesenjangan bisa dikurangi melalui intervensi seperti perhatian dan nutrisi anak yang lebih baik.

"Ini penting sebagai pesan bukan tentang jika kamu miskin maka otakmu kecil dan akan kecil selamanya," ungkap Dr Sowell.