Brilio.net - Kamu tentu pernah mendengar kasus kebakaran rumah akibat kelalaian dalam menggunakan kompor. Lupa mematikan kompor diyakini menjadi salah satu penyebab kasus kebakaran yang marak terjadi. Tak jarang pula, si korban harus kehilangan anggota keluarga maupun harta benda karena kelalaian tersebut.

Nah, untuk mencegah hal itu terjadi kembali, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada terdorong membuat sebuah rancangan kompor gas yang aman dan praktis digunakan. Adalah M. Rifai, Budi Azhari, Kukuh Daud Pribadi, Hisyam, serta Aries Budi Z yang sukses mengembangkan Automatic Gas Stove for Safety (Agos) atau kompor gas otomatis.

Agos, kompor otomatis mahasiswa UGM, memasak pun lebih aman
Hisyam mengakui bahwa saat ini sudah banyak produk kompor gas otomatis yang beredar di pasaran. Namun, dia menilai pengaturan waktu atau timer kompor tersebut masih terbatas dan kurang praktis. Sedangkan pada Agos, terdapat 3 pilihan mode dalam pengoperasiannya: manual, otomatis, dan timer.

Dalam mode manual, kamu bisa menggunakan kompor ini layaknya kompor biasa. Sementara pada mode otomatis, pengoperasian kompor berdasarkan ada tidaknya peralatan masak di atas tungku kompor. Dengan kata lain, kompor akan menyala otomatis ketika ada benda ditaruh di atas tungku dan api mati otomatis ketika benda tersebut diangkat dari tungku.

Untuk mode timer, kamu bisa mengatur durasi dan kekuatan nyala api melalui remote kontrol. Berbeda dengan kompor biasa, dengan mode timer kamu bisa mengatur waktu nyala api secara leluasa. "Minimalnya 0 dan maksimalnya tak hingga. Timer-nya bisa kita atur sesuka hati, pokoknya satuannya menit," ujar Kukuh kepada brilio.net, Senin (6/7).

Sampai saat ini, karya lima mahasiswa UGM tersebut masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. "Kalau masa sekarang kita masih trial dan error. Sedangkan untuk cost buat produksi sekitar 3 juta. Tapi nanti kalau diproduksi secara massal, kemungkinan harga jual paling tinggi cuma 1 jutaan," imbuhnya.