Brilio.net - Jagat media online saat ini diramaikan dengan berbagai berita tentang aksi heroik seorang pesepeda yang menghadang rombongan pengendara motor gede (moge) karena menerobos lampu merah di perempatan jalan raya Condong Catur Yogyakarta.

Pria bernama Elanto Wijoyono (32) itu menghadang rombongan moge dengan menuntun sepeda dan berpakaian lengkap ala pesepeda pada Sabtu (15/8). Ia tak gentar meskipun rombongan moge itu dikawal oleh para polisi.

Jika dicermati, ada yang menarik dari foto-foto aksi Elanto itu. Sisi menarik dari foto itu diungkap oleh Yusuf Maulana di akun Facebook-nya. Dua foto yang menarik menurut Yusuf adalah foto saat Elanto menegur seorang polisi wanita pengendara voorijder yang sedang mengawal rombongan moge itu dan foto saat Elanto sedang berhadapan dengan salah satu pengendara moge.

"Di antara foto-foto keberanian dan kedisiplinan pengendara sepeda ini dalam mengingatkan sesama pengguna jalanan Yogyakarta, saya tertarik pada dua di bawah ini. Bahasa tubuh orang yang diingatkan menarik diperhatikan. Bagaimana kekuasaan, simbol, persepsi, dan uang diterapkan.

Ada yang menarik dari foto aksi pesepeda cegat rombongan moge

Wajah polisi (perempuan) pengawal: lihat mimik dan arah mata memandang. Bibirnya membentuk rasa muak, malu, bercampur salah. Sama seperti pria berhelm (panitia?), genggaman tangan ungkapkan tingkat kekuasaan dan amarah. Letak jempol yang memisahkan diri dalam posisi "siap" sungguh sesuatu banget. Dagu pria ini ditambah katupan bibir bermakna ejekan meski coba bersabar," tulis Yusuf dalam status Facebooknya.

Tak hanya itu, Yusuf juga memuji bidikan sang pengambil foto karena telah menyandingkan bahasa tubuh itu dengan background atau latar belakang yang menyentil. Yusuf jeli menghubungkan bahasa tubuh orang dalam foto tersebut dengan baliho yang secara tidak sengaja menjadi backgroundnya.

"Lihat! Polisi di bawah naungan latar "baliho 2 miliar!" Dan Oom panitia Moge dinaungi latar Salon Wanita luks! Gahar tampilan tapi cemen mentalnya," tulis Yusuf

"Ada pun si pahlawan kita, dia dilatari batik. Eksotisme, tradisi, keramahan dan kearifan Yogya. Cerdas!" pungkas Yusuf dalam satus Facebooknya.