Brilio.net - Pada 21 April 2015 lalu, dunia digegerkan dengan sebuah pemandangan empat pelangi yang dikenal dengan quaternary rainbow (namun ramai dikenal dengan sebutan quadruple rainbow, meski penamaan yang ini keliru menurut Raymond Lee, profesor meteorologi dari US Naval Academy). Sebelum itu, pada September 2013, 'fenomena' pelangi dalam wujud lain pernah terjadi.

Ketika itu, pemandangan dobel pelangi bulat penuh berhasil ditangkap oleh seorang fotografer bernama Colin Leonhard dari helikopter di langit Pantai Cottesloe dekat Perth, Australia. Namun sebenarnya ini bukanlah suatu fenomena langka. Untuk mendapatkan pemandangan indah ini 'hanya' butuh keadaan tertentu, yaitu diambil dalam posisi terbang setinggi burung atau pesawat terbang dan posisi perbatasan antara cerah matahari dengan hujan deras.

Laman resmi NASA yang baru mempublikasikan gambar ini setahun kemudian, September 2014, menyebutkan, jika menyaksikan dari tanah, hanya bagian atas pelangi yang tampak karena tetesan hujan deras telah mengarah ke permukaan tanah. Dari udara, lingkaran total 360 derajat lebih mudah tampak. Sebagai 'bonus', lingkaran kedua tampak lebih samar dan warnanya terbalik berposisi di luar lingkaran pertama. Pemandangan ini dapat disaksikan dari helikopter dalam rentang jarak 5 kilometer dari titik awal pengambilan gambar. Seorang observer menyebutkan, fenomena ini disebabkan pembiasan internal dari cahaya matahari terhadap hujan deras.