8 Lokasi bencana yang sekarang jadi tempat wisata

Brilio.net - Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi kapan terjadi. Namanya bencana pastilah tak lepas dari korban jiwa, tempat, dan harta benda. Bencana tentu meninggalkan luka bagi para korban. Lalu bagaimana jika lokasi bencana malah bisa menjadi tempat wisata?

Berikut 8 lokasi bencana yang sekarang telah menjadi tempat wisata.

1. Bendungan Delta, Belanda

Bendungan Delta memiliki peranan sangat penting bagi keberlangsungan aktivitas yang ada di negeri kincir angin tersebut. Tahukah kamu bendungan itu berawal dari bencana banjir besar yang terjadi di Belanda pada tahun 1953. Bencana banjir itu memakan korban sebanyak 1800 jiwa dan mengakibatkan permerintah Belanda mengalami kerugian.  Namun setelah bencana tersebut Belanda menjadi salah satu negara di Eropa yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan.

2. Wisata kapal PLTD Apung I, Aceh

Bencana  tsunami yang terjadi pada tahun 2006 silam tentunya masih menyisakan luka yang mendalam bagi keluarga korban. Sembilan tahun setelah kejadian naas tersebut, masyarakat perlahan melakukan pembenahan dan melakukan aktivitas dengan normal.

Tingginya gelombang tsunami yang menghempas Aceh saat itu membuat beberapa kapal terhempas ke daratan seperti halnya yang terjadi dengan kapal PLTD Apung I. Kapal seberat 200 ton tersebut terhempas ke daratan sejauh 2 km dari Pelabuhan Uleelheue dan sekarang berada di Kampung Punge Blang Cut, kecamatan Jaya Baru, Aceh.

Kapal tersebut kini menjadi tempat wisata setelah pemerintah Kota Aceh melakukan pembebasan lahan di lokasi kapal terdampar. Agar menarik wisatawan pemerintah setempat juga melakukan renovasi dan memperindah lokasi PLTD Apung I.

3. Ground Zero, New York

Seluruh masyarakat dunia  tahu peristiwa 11 September 2001. Peristiwa ini bukan hanya menghebohkan masyarakat Amerika Serikat tapi juga dunia. Tragedi runtuhnya gedung World Trade Center (WTC) di New York ini mengakibatkan ribuan korban jiwa. Sebelas tahun berlalu, kini daerah runtuhan WTC telah disulap menjadi tempat wisata yang dinamai Ground Zero. Ada sekitar 2 juta wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut setiap tahunnya.

4. Konsentrasi Auschwitz, Jerman-Polandia

Kompleks kamp konsentrasi Auschwitz merupakan kamp terbesar yang dibangun pada saat rezim Nazi berkuasa. Banyak kekejaman terjadi di tempat tersebut, mulai dari kerja paksa hingga pembantaian. Saat ini bekas tempat berdirinya kamp konsentrasi Auschwitz menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan terlebih oleh mereka yang ingin melihat jejak kekuasaan Nazi.

5. Anne Frank's House, Amsterdam

The Anne Frank House merupakan tempat persembunyian Anne Frank dan keluarganya. Ketika itu mereka tengah menghindari kekejaman Adolf Hitler. Sosok Anne Frank menjadi terkenal setelah buku hariannya yang berisi kekejaman rezim Nazi saat itu dipublikasikan. Saat ini bekas rumah persembunyian tersebut menjadi tempat wisata yang terkenal di Amsterdam bahkan sempat diangkat menjadi film.

6. Arlington National Cemetery, Amerika Serikat

Arlington National Cemetery merupakan pemakaman militer yang berada di Arlington Country, Virginia, Amerika Serikat.  Pemakaman tersebut menjadi saksi kekejaman perang dunia yang terjadi di Amerika Serikat saat itu. Jika biasanya pemakaman menjadi tempat yang menyeramkan maka pemakaman yang satu ini malah menjadi tempat wisata.

7. Kuburan massal, Kamboja

Kuburan massal yang ditemukan di Kamboja merupakan kuburan para korban kekejaman Khmer Merah. Ketika itu pemberontak melakukan pembunuhan masyarakat setempat secara massal. Hampir seluruh korban meninggal yang ditemukan dalam keadaan kaki dan tangan terikat. Daerah itu kini menjadi tempat wisata yang banyak di kunjungi wisatawan.

8. Wisata Museum Sisa Hartaku, Yogyakarta

Museum ini menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan pascaletusan gunung Merapi pada November 2010 lalu.  Museum ini menyimpan berbagai benda-benda milik Riyanto yang menjadi salah satu korban erupsi. Keberadaan museum ini bisa menjadi sarana edukasi yang baik untuk memperlihatkan efek yang ditimbulkan akibat erupsi Gunung Merapi.