Brilio.net - Pengobatan modern terus memperluas kemampuannya dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia setiap tahun. Pada tahun 2015, ada 6 operasi yang bisa dijadikan tolak ukur karena merupakan transplantasi pertama yang dilakukan dengan sukses. Mulai dari memberi satu set tangan baru kepada seorang laki-laki muda hingga memberi seorang pria wajah baru.

Transplantasi adalah mengubah dan mengatasi keterbatasan tubuh manusia dan memberi pasien-pasien tersebut kesempatan untuk merasakan bagian tubuh yang sebelumnya pernah hilang. Lantas, transplantasi rumit apa saja yang sukses dilakukan di tahun 2015 ini? Brilio.net telah merangkumnya dari Medical Daily, Selasa (29/12) berikut ini.

1. Penis fungsional


foto: Stellenbosch University

Pada bulan Desember 2014, seorang pria berusia 21 tahun dari rumah sakit di Cape Town, Afrika Selatan, menjadi pasien kedua yang menerima transplantasi penis di dunia. Tapi, tak sampai Maret 2015, pasien yang tak dipublikasikan namanya itu membuktikan bahwa operasi tersebut sukses dengan hasil fungsional jangka panjang.

Pasien pertama yang menjalani operasi serupa ada di China, tetapi 2 minggu setelah operasi, pria tersebut meminta cangkok organ vital tersebut dihilangkan karena gagal saat dicoba dengan istrinya.

Operasi itu sendiri tidak sulit, demikian menurut tim dokter bedah di Cape Town. Justru pemulihannya yang memiliki risiko kegagalan yang lebih tinggi. Sejauh ini kesuksesan di Cape Town dianggap sebagai "terobosan besar". Apalagi fungsi penis pria tersebut, untuk berkemih dan bereproduksi, bisa dipulihkan.

2. Tengkorak dan kulit kepala


foto: The Associated Press

Pada Mei 2015, James Boysen (55), menerima pankreas, ginjal, kulit kepala dan tengkorak baru setelah bertahun-tahun berjuang melawan jenis kanker langka yang disebut "leiomyosarcoma" dan menjalani pengobatan immunosuppressan.

Terapi radiasi yang dokter gunakan untuk mengobati kankernya telah menghancurkan sebagian dari kepalanya karena kanker tersebut menyerang otot polos di kulit kepalanya. Tentu dengan luka besar di kepalanya ia tidak akan mampu bertahan menjalani transpantasi ginjal dan pankreas. Akhirnya ahli bedah plastik rekonstruksi Dr Jesse Selber di MD Anderson Cancer Center memberinya cangkok tengkorak dan kulit kepala parsial baru.

Tahun lalu, seorang wanita di Belanda juga melakukan transplantasi cetak 3D tengkorak plastik, tetapi Boysen adalah yang pertama menerima transplantasi dari manusia. Operasi itu telah direncanakan hampir empat tahun yang lalu, tapi dokter membutuhkan waktu sebelum mereka menemukan donor yang cocok. Operasi yang berlangsung selama 15 jam tersebut sukses memberikan Boysen kemampuan untuk merasakan sentuhan, sakit dan suhu dengan akurasi yang luar biasa.

3. Pediatrik dua tangan


foto: The Children's Hospital of Philadelphia, YouTube screenshot
Pada bulan Juli 2015, Zion Harvey (8) dari Philadelphia menjalani operasi selama 11 jam yang akan memberikannya dua tangan baru. Setelah kehilangan kedua tangannya, kaki dan ginjal pada usia 2 tahun karena infeksi aliran darah yang mengancam nyawa, ibu Zion, Pattie Ray memilih prosedur baru yang inovatif sehingga putranya itu bisa memiliki tangan nyata.

Dia meyakini bahwa Zion akan menjadi kandidat yang sempurna karena dia telah mengonsumsi obat-obatan untuk transplantasi ginjal yang dia terima dari ibunya. Obat-obatan tersebut dapat membantu tubuhnya menerima transplantasi tangan tanpa ada penolakan.

Fakta bahwa Zion masih anak-anak, membuat proses operasi lebih rumit karena ahli bedah harus memasukkan pembuluh darah, lalu tulang, saraf, otot dan kulit, mengingat ia harus tumbuh dengan tangan proporsional yang sesuai dengan umurnya.

Ia harus menjalani beberapa bulan untuk rehabilitasi, namun sejauh ini bocah tersebut bisa menahan buku, menggaruk wajahnya dan berjabat tangan dengan orang lain serta aktivitas sederhana lainnya yang mungkin kurang kita syukuri.

2 dari 2 halaman


4. Wajah utuh


foto: New York Magazine, Screenshot

Pada bulan September 2001, petugas pemadam kebakaran Pat Hardison (41), mendapat panggilan darurat ada kebakaran di kampung halamannya di sebuah kota kecil di Amerika Serikat. Setelah Hardison dan timnya masuk ke dalam rumah yang terbakar, langit-langit rumah runtuh ke arahnya. Topeng yang dipakainya untuk melindungi wajah dari panas meleleh di wajahnya.

Bahkan setelah 63 hari di rumah sakit untuk melakukan pemulihan, ayah tiga anak itu harus kehilangan seluruh wajahnya, kulit kepala, telinga, kelopak mata, hidung dan bibir. Sekitar 70 operasi yang dilakukan selama 10 tahun tidak dapat memulihkan wajahnya.

Pada bulan Juli 2015, dokter bedah rekonstruktif Hardison yang baru, Dr Eduardo Rodriguez menemukan donor yang cocok untuk warna kulitnya, warna rambut dan golongan darahnya. Bulan berikutnya Hardison menjalani operasi selama 26 jam, menjadikannya pasien pertama yang melakukan transplantasi wajah utuh dan memberinya kepercayaan diri untuk masuk kembali ke masyarakat umum. Dia diharapkan untuk mendapatkan kembali kontrol otot wajahnya secara utuh dan bisa berpidato setahun setelah operasi itu.

5. Jantung kecil buatan


foto: SynCardia Systems
Pada bulan Maret 2015, Nemah Kahala, seorang wanita berusia 44 tahun dan ibu dari lima anak menjadi pasien transplantasi jantung kecil yang pertama.

Setelah menderita penyakit otot jantung restriktif, Kahala setuju melakukan sebuah operasi cangkok eksperimental darurat karena selama ini hidupnya ditopang oleh alat-alat agar jantungnya berfungsi. Segera, dokter memberinya aliran darah yang membantu organ-organ tubuhnya untuk memulihkan dan menstabilkan kondisinya sambil menunggu proses transplantasi.

Satu minggu kemudian dia telah mendapat donor yang cocok dan mampu menggantikan jantung buatan yang terus dia jaga selama hidupnya untuk menerima jantung manusia. Sejauh ini, sudah ada delapan transplantasi yang dilakukan olah SynCardia Total Artifical Hearts, tetapi Kahala merupakan yang pertama menerima ukuran yang lebih kecil.

6. Rahim dari orang yang meninggal


foto: Flickr, Dustin Askins
Pada bulan November 2015, tim ahli bedah di Klinik Cleveland AS mengumumkan mereka untuk menjadi tim pertama yang melakukan transplantasi rahim dengan donor dari mayat ke seorang wanita tanpa rahim. Transplantasi rahim pertama telah sukses dilakukan setahun yang lalu dengan donor hidup di Swedia. Namun, Klinik Cleveland memutuskan untuk menghindari menggunakan wanita sehat yang berisiko untuk menjadi donor.

Produser dilakukan dengan cara membuahi 10 telur  dengan sperma pasangannya melalui proses bayi tabung. Kemudian embrio dibekukan, dan pasien ditempatkan pada daftar tunggu untuk melakukan transplantasi. Setelah satu tahun hidup dengan rahim yang dicangkokkan, embrio harus diimplan satu setiap periode waktu hingga kehamilan tercapai. Saat ini, diprediksi ada 50.000 perempuan di Amerika yang bisa menjadi kandidat potensial untuk melakukan prosedur ini.