Brilio.net - Pernah berkunjung ke Toraja? Atau kamu sedang merencanakan berkunjung ke sana? Kerbau tak pernah terlepas dari daerah yang berada di Sulawesi Selatan itu. Membahas hewan herbivora satu ini mungkin biasa saja, tapi itu tidak akan menjadi biasa jika kerbau yang dibahas adalah kerbau Toraja. Kenapa? Berikut 5 fakta kerbau Toraja yang bikin kita terkaget-kaget :

1. Pasar kerbau terbesar di dunia ternyata ada di Toraja
Kerbau, sepertinya hewan satu ini menempati tempat tersendiri di kehidupan masyarakat Toraja. Bahkan bagi masyarakat Toraja, kerbau merupakan hewan penting dan sangat disakralkan dalam kehidupan mereka. Berbagai upacara adat senantiasa mensyaratkan kerbau persembahan utama.

Kerbau berperan sebagai kebutuhan hidup sosial, ritual maupun kepercayaan tradisional, kerbau juga menjadi alat takaran status sosial serta transaksi. Dari sisi sosial, kerbau merupakan harta yang bernilai tinggi bagi pemiliknya (Issudarsono 1976). jadi tak mengherankan jika masyarakat Toraja sangat tidak asing dengan kerbau.

Bagaimana jika pasar kerbau terbesar di dunia itu ada di Toraja?

Ya, tidak salah lagi. Pasar kerbau itu memang ada disana, tepatnya di Poros Rantepao, Bolu Toraja Utara. Pasar ini menjadi tempat transaksi jual beli khusus untuk kerbau. Bolu Toraja menjadi pasar kerbau terbesar di dunia karena terdapat sekitar 500 kerbau yang dijual disana setiap harinya.

Pasar yang buka setiap hari dari jam 07.00-18.00 WITA itu menawarkan berbagai jenis kerbau seperti kerbau saleko, kerbau bonga, kerbau teken, kerbau balian dan kerbau kudu.

Jika kamu berkunjung ke pasar kerbau ini, maka jangan heran jika kamu akan menjumpai kerbau dengan harga ratusan juta rupiah bahkan hingga millyaran rupiah. Harga sapi termurah di pasar ini adalah 14 juta. Mahal? Ya, itu sudah hal biasa di masyarakat Toraja.

Keberadaan pasar ini merupakan pusat ekonomi yang sangat potensial untuk Toraja. Ratusan kerbau diperdagangkan setiap harinya. Latar belakang budaya Toraja yang masih kental dengan dengan prosesi adat menjadikan nilai jual kerbau sangat tinggi di tempat ini.

2. Ada kerbau seharga ratusan juta

5 Fakta kerbau Toraja yang bikin kita terkaget-kaget

Hanya di pasar Bolu, tawar menawar kerbau seperti membeli mobil Alphard di show room. Bagaimana tidak, harga kerbau di sana dapat senilai setengah miliar rupiah.

Sebuah keluarga bangsawan yang ada di Toraja bahkan rela merogoh kantong dalam-dalam demi sebuah kerbau untuk upacara pemakaman. Tak tanggung-tanggung, kerbau yang disembelih senilai 670 juta.

3. Jenis Kerbau ini hanya ada di Toraja
Terdapat berbagai jenis kerbau yang dapat dijumpai di Toraja, kerbau belang salah satunya. Bahkan kerbau ini dikenal sebagai plasma nutfah. Hal ini berarti hewan ini secara genetik hanya ada di Toraja .

Saat ini kerbau jenis belang sudah sangat jarang ditemui di Toraja. Pemerintah daerah Toraja pun mulai menggerakkan pelestarian salah satu hewan edemik yang menjadi kebanggaan masyarakat di Tendok Lempongan ini.

4. Kerbau rutin diberi shampoo
Perkenalkan, Tedong Bonga sang kerbau primadona Toraja. Kerbau satu ini sering disebut sebagai kerbau raja. Masyarakat Toraja sangat mengagungkan keberadaan kerbau sebagai hewan yang sakral. Dalam merawat kerbau pun mereka tidak asal-asalan.

Pernah lihat kerbau yang di rutin di beri shampo? Nah, kerbau itu ada di Toraja. Para peternak memperlakukan tedong bonga dengan sangat istimewa. Setiap hari kerbau ini dibersihkan tubuhnya dan diberi shampoo agar bulunya tidak rontok dan didiami kutu.

Tidak hanya itu, para peternak juga memerhatikan kualitas makanannya. Rumput yang diberikan harus segar. Bahkan disediakan perawat khusus untuk memerhatikan kesehatan dan ketepatan makan sang kerbau. Apabila dirawat dengan baik, kerbau ini dapat mencapai berat 700 kilogram. Harga? Jangan tanya, pastilah di atas seratus juta rupiah.

5. Uniknya penyembelihan kerbau di Toraja

5 Fakta kerbau Toraja yang bikin kita terkaget-kaget


Ma'tinggoro tedong merupakan pemotongan atau penyembelihan kerbau yang menjadi ciri khas Toraja. Jika kerbau pada umumnya disembelih dengan memotong kepala dari sisi samping, beda halnya dengan penyembelihan yang ada di Toraja.

Kerbau yang siap disembelih biasanya diikat di batu dan kemudian kerbau itu ditebas bagian lehernya hanya dengan sekali tebas saja. Cara ini di pandang cukup ekstrim dan menyiksa hewan, namun pada kenyataanya begitulah tradisi yang diwarisi oleh masyarakat Toraja