Brilio.net - Nama Sonya Dipari mendadak sangat terkenal beberapa hari terakhir ini. Aksi Sonya yang mengaku sebagai anak jenderal di BNN ketika ditilang saat konvoi selepas Ujian Nasional, Rabu (7/3), dibanjiri komentar keras dari berbagai kalangan.

Komentar netizen tak dapat dibendung, sangat keras dan panas. Entah ada kaitannya dengan hal itu, ayah Sonya Dipari mendapat serangan jantung dan meninggal, Kamis (8/4).

Lalu bagaimana dengan kita? Komentator ulung di media sosial yang seringkali lupa bahwa kita juga pernah melakukan apa yang dilakukan Sonya meski mungkin dalam kadar yang lebih ringan.

Kasus yang dialami Sonya Dipari bukan cuma pembelajaran untuk orangtua, tapi juga kita semua dalam menanggapi sebuah kejadian. Dunia semakin maju, haruskah kita semakin primitif dengan komentar-komentar pedas di media sosial tanpa lebih dulu melihat pada diri kita sendiri.

Nah, berikut 5 bukti bahwa bukan hanya Sonya Dipari tapi kamu juga pernah melakukan kesalahan, seperti dirangkum brilio.net, Jumat (8/4), dari berbagai sumber.

1. Ngeyel ketika ditilang.

foto: merdeka.com

Pernah ngeyel saat ditilang? Padahal nggak bawa helm tapi alasannya cuma dekat. Atau melawan arah tapi alasan muter terlalu jauh. Tentu bukan cuma kita, polisi juga mungkin melakukan kesalahan semacam ini.

2. Menangis dan mengelak ketika tak membawa surat-surat kendaraan.



Banyak orang ketika ditilang justru menangis dan merengek minta maaf. Bukannya mengikuti aturan yang berlaku tapi malah berharap dikasihani polisi.

3. Menunjukkan kartu sakti.

Waktu di jalan ada tilangan lupa nggak bawa SIM dan menunjukkan kartu sakti sebagai wartawan, misalnya atau profesi yang lain. Atau sengaja memanfaatkan kepopuleran agar tidak ditilang.

Masih ada lagi yang sering kamu lakukan, klik NEXT

2 dari 2 halaman


4. Memilih menyuap polisi di tempat tilang daripada sidang.

foto: merdeka.com

Bukan rahasia lagi kalau praktik suap menyuap ketika terjadi tilangan itu selalu ada di Indonesia. Ada orang yang memilih mengikuti aturan untuk ikut sidang, tapi ada juga yang malas repot dan lebih memilih menyuap polisi. Bukankah itu sebuah tindakan tidak jujur yang juga harusnya orang merasa malu melakukannya?

5. Sadar melakukan kesalahan tapi tetap merasa paling benar.

Seringkali kita sudah tahu bahwa kita salah, melanggar aturan lalu lintas tapi ketika ditilang kita justru menyalahkan polisi.

Pokoknya polisi yang salah lantaran citra mereka soal tilang menilang memang buruk di mata masyarakat. Kenapa bukannya menyadari kesalahan, tapi kita justru lebih suka menyalahkan orang lain? 

6. Suka pasang stiker berbau militer di kendaraanmu.

Pernah melihat stiker bertuliskan anggota POLRI atau TNI di kendaraan bermotor? Banyak orang berpikiran melakukan hal ini akan meloloskan dirinya ketika terkena tilang. Tentu saja, tidak ada yang berhak mendapat label kebal hukum meskipun dia adalah penegak hukum.