Brilio.net - Kamu punya teman cerdas atau pintar di kantor? Mereka bisa menjadi orang yang super menyebalkan, lho. Bahkan sikap tertentunya bisa membahayakan kariernya sendiri kalau dia tak segera menyadari.

Dilansir brilio.net dari Cosmopolitan Philippines, Rabu (2/9), berikut empat tindakan sembrono yang dapat dilakukan oleh karyawan pintar, yang justru bisa merusak jenjang kariernya ke depan.

1. Berpikiran diri selalu benar dan mumpuni mengingat latar belakang pendidikan yang keren.

Bukan rahasia lagi, namun perlu ditekankan berkali-kali, bahwa sekolah atau latar belakang pendidikan formal bukan satu-satunya tempat seseorang belajar. Pengalaman sehari-hari dari lingkungan sekitar juga merupakan tempat belajar yang menjadikan diri lebih matang dan mapan dalam banyak hal.

Kalau kamu hanya membanggakan dirimu dan latar belakang, itu akan membuatmu menutup diri dari masukan orang lain. Padahal berbagi pikiran dan pengalaman dengan orang lain juga bisa membuatmu semakin tahu. Ingat lho, kamu bisa menjadi pintar juga karena ilmu yang dibagi para seniormu.

2.  Meremehkan nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan kerja

Menjadi cerdas dan bertalenta memang anugerah, tapi perusahaan kamu, pun perusahaan lain, tidak hanya butuh itu. Kemampuan kamu membawa diri, berkomunikasi, bersikap, dan soft skill lain juga dibutuhkan.

Mengapa? Perusahaan punya visi dan misi atau tujuan yang hendak dicapai, dan ini butuh kerja sama semua elemen. Kalau kamu egois tidak mau menaati aturan atau nilai yang sudah ada, habislah riwayatmu. Kamu dicap pembangkang, egois, dan sebagainya. Kariermu terancam selesai. Perusahaan butuh orang yang dapat bersinergi satu sama lain, lho.

3. Menjadi pemalas

Sepintar apa pun kamu, kalau kamu pemalas dan menelantarkan pekerjaan, lebih-lebih melimpahkan pekerjaan kepada teman sekantor, haduh ... rugi perusahaan menggajimu. Belum lagi kamu bakal dicap sebagai orang yang suka omong dan tukang perintah semata. Iya, kamu cerdas dengan ide-ide brilian, namun tak mau mengeksekusinya bersama tim. Kemampuan interpersonal kamu juga dinilai payah. Jangan sampai, ya.

4. Enggan berpikiran terbuka dan bergerak maju

Bekerja itu bukan semata bekerja, tapi carilah pekerjaan yang bisa mengembangkan kemampuan dirimu, membuatmu lebih tahu dan matang dalam kapabilitas profesional. Nah, kalau sudah dapat pekerjaan serupa, tapi kamu justru bermalas-malasan  dan ogah-ogahan belajar sesuatu yang baru, ya kamu akan jalan di tempat.

Perusahaan membutuhkan tenaga dan pikiranmu untuk maju. Itu artinya, kemajuan dimulai dari dirimu sendiri. Kalau kamu menutup diri dari hal-hal baru, untuk apa perusahaan mempertahankan kamu?

Bagaimana, guys? Mari bekerja kreatif, produktif, dan bermanfaat, ya! Cerdas saja tak cukup kalau tak diimbangi kemampuan bersikap yang santun dan tepat.