15 Pemimpin negara ini bergaji tertinggi di Asia, Jokowi nomor berapa?

Brilio.net - Seorang pemimpin sebuah negara tentu mengemban tanggung jawab yang besar untuk menyejahterakan rakyatnya. Mereka juga seringkali diminta untuk mengambil kebijakan strategis dan penuh dengan risiko. Tak jarang pula keputusan yang mereka buat itu mendapat tekanan dari berbagai pihak dan bikin stres. Itu sebabnya, sangatlah pantas jika mereka diganjar dengan gaji yang layak.

Meski demikian, tidak semua pemimpin suatu negara mendapatkan gaji yang sesuai. Ada yang digaji tinggi, namun ada pula yang mendapatkan gaji yang seadanya. Semua jumlah gaji tersebut sudah brilio.net konversi ke dalam nilai rupiah dan tentunya bisa bikin kamu melongo.

Nah, dikutip dari asianranking, Selasa (8/12), berikut 15 pemimpin negara bergaji tertinggi di Asia:


1. Lee Hsien Loong (Perdana Menteri Singapura)

Gaji: Rp 23,5 miliar per tahun

PM Singapura Lee Hsien Loong menduduki ranking teratas sebagai pimpinan negara dengan gaji tertinggi di Asia. Gaji Loong yang senilai Rp 23,5 miliar per tahun cukup untuk membayar gaji pemimpin India, Brasil, Italia, Rusia, Prancis, Turki, Jepang, Inggris, Afrika Selatan, dan Jerman sekaligus. Bahkan, gaji Loong 12,5 kali lipat lebih banyak ketimbang gaji Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia bukan hanya pemimpin politik dengan bayaran tertinggi di Asia, tetapi juga dinobatkan sebagai perdana menteri degan gaji tertinggi di dunia.


2. Fuad Masum (Presiden Irak)

Gaji: Rp 11,2 miliar per tahun

Fuad Masum adalah Presiden sekaligus kepala negara Irak. Ia bertugas tak hanya menjaga kedaulatan, persatuan, dan keamanan wilayah sesuai dengan ketentuan konstitusi, tetapi juga meratifikasi perjanjian dan hukum yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), masalah grasi yang direkomendasikan Perdana Menteri, serta menjadi komando tertinggi angkatan bersenjata untuk tujuan upacara dan kehormatan. Menurut sebuah laporan terbaru, Fuad Masum menerima total gaji Rp 11,2 miliar per tahun.


3. Leung Chun-ying (Presiden Hong Kong)

Gaji: Rp 7,3 miliar per tahun

Presiden Hong Kong berada di peringkat ketiga jajaran presiden dengan gaji tertinggi di Asia. Dalam setahun, dia mendapatkan gaji sebesar Rp 7,3 miliar. Sementara Cy Leung, kepala eksekutif Hong Kong mendapatkan hampir 27 kali gaji presiden China Xi Jinping.


4. Ilham Aliyev (Presiden Azerbaijan)

Gaji: Rp 3,1 miliar per tahun

Ilham Aliyev merupakan Presiden Azerbaijan saat ini. Negara ini terletak di persimpangan Eropa Timur dan Asia Barat yang dikelilingi oleh Laut Kaspia di timur, Rusia di utara, Georgia di barat laut, Armenia di barat dan Iran di selatan. Aliyev digaji sekitar Rp 3,1 miliar per tahun dan gaji tersebut sudah ditetapkan dalam aturan pemilu di negara tersebut.


5. Shinzo Abe (Perdana Menteri Jepang)

Gaji: Rp 2,8 miliar per tahun

Shinzo Abe adalah Perdana Menteri Jepang sekarang yang terpilih kembali pada Desember 2012 lalu. Dia masuk dalam posisi lima besar pimpinan negara dengan gaji tertinggi di Asia. Dalam setahun Abe menerima bayaran Rp 2,8 miliar.


6. Park Geun Hye (Presiden Korea Selatan)

Gaji: Rp 2,6 miliar per tahun

Presiden Korea Selatan Park Geun Hye berada di urutan selanjutnya dengan total gaji Rp 2,6 miliar per tahunnya. Berdasarkan konstitusi Korea Selatan, seorang presiden menjabat sebagai ketua kabinet, kepala eksekutif pemerintah, komandan tertinggi angkatan bersenjata, dan kepala negara.


7. Ma ying-Jeou (Presiden Taiwan)

Gaji: Rp 2,5 miliar per tahun

Presiden Taiwan Ma Ying-jeou bertengger di posisi ketujuh dengan gaji Rp 2,5 miliar per tahun atau setara dengan Rp 208 juta per bulan.


8. Tammam Salam (Perdana Menteri Lebanon)

Gaji: Rp 2,1 miliar per tahun

Tammam Salam adalah politikus yang telah Perdana Menteri Lebanon sejak Februari 2014 dan menjabat sebagai Presiden Lebanon sejak Mei 2014. Dia mendapatkan sekitar Rp 2,1 miliar per tahun. Angka tersebut adalah gaji pokok yang belum ditambah berbagai jenis tunjangan.


9. Joko Widodo (Presiden Indonesia)

Gaji: Rp 1,7 miliar per tahun

Joko Widodo menjabat sebagai presiden Indonesia sejak pada 20 Oktober 2014 silam. Presiden ke-7 Indonesia itu digaji sekitar Rp 1,7 miliar dan menduduki peringkat 9 sebagai pimpinan negara dengan gaji tertinggi di Asia.


10. Benjamin Netanyahu (Perdana Menteri Israel)

Gaji: Rp 1,6 miliar per tahun

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merupakan sosok pemimpin dengan pengaruh politik paling kuat di negara tersebut. Presiden Israel juga bertindak sebagai kepala negara dan kepala eksekutif. Perdana Menteri Israel saat ini digaji Rp 1,6 miliar per tahun, namun belum termasuk tunjangan dan fasilitas lain.


11. Najib Razak (Perdana Menteri Malaysia)

Gaji: Rp 1 miliar per tahun

Najib Razak adalah Perdana Menteri ke-6 Malaysia. Dilantik pada 3 April 2009, Najib Razak bertugas menjadi kepala pemerintahan (eksekutif) Malaysia dengan gaji pokok Rp 1 miliar per tahun dan belum termasuk tunjangan.


12. Prayut Chan-o-cha (Perdana Menteri Thailand)

Gaji: Rp 688 juta per tahun

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha adalah kepala pemerintahan sekaligus ketua Kabinet di negara tersebut. Dia digaji Rp 688 juta per tahun atau sekitar Rp 57 juta per bulan yang belum termasuk tunjangan.


13. Benigno "Noynoy" Aquino III (Presiden Filipina)

Gaji: Rp 450 juta per tahun

Presiden Benigno Aquino III bertindak sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan Filipina. Presiden yang juga menjadi pimpinan eksekutif dan komandan tertinggi angkatan bersenjata di negara tersebut mendapatkan gaji pokok sekitar Rp 450 juta per tahun.


14. Pranab Mukherjee (Presiden India)

Gaji: Rp 399 juta per tahun

Pranab Mukherjee saat ini menjabat sebagai Presiden India. Itu artinya, ia juga menjadi kepala formal eksekutif, legislatif dan yudikatif India serta pimpinan tertinggi militer India. Pranab Mukherjee digaji Rp 399 juta per tahun sedangkan Perdana Menteri India, Narendra Modi mendapatkan bayaran lebih tinggi, yaitu Rp 419 juta setiap tahun.


15. Tshering Tobgay (Perdana Menteri Bhutan)

Gaji: Rp 387 juta per tahun

Tshering menjabat sebagai Perdana Menteri Bhutan sejak 2013. Pada tahun 2014, ia menerima kenaikan gaji antara Nu 180.000 (Rp 471 juta) sampai Nu 198.000 (Rp 517 juta) per tahun. Meski begitu, ia menolak kenaikan gaji dan mengatakan akan menyumbangkan Rp 130 juta dari gajinya untuk amal.