Brilio.net - Mendengar kata Surabaya tentu yang ada di pikiranmu adalah panas, sangat panas, dan panas banget. Ya, kota yang mempunyai julukan sebagai Kota Pahlawan ini memang mempunyai cuaca yang ektrim banget panasnya. Meski begitu jangan salah, Surabaya menjadi kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta yang diburu para perantau.

Ada beragam sektor pekerjaan mulai dari industri pabrik sampai perbankan. Tak hanya lapangan pekerjaan, Surabaya juga jadi jujugan mahasiswa untuk menimba ilmu. Ada tiga universitas negeri jadi tujuan sebut saja UNAIR, ITS, dan UNESA. Namun jangan kaget kamu para perantauan jika tiba di Surabaya, mungkin akan sedikit mengalami culture shock seperti di bawah ini:

1. Terminal Bungurasih itu bukan di Surabaya lho

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Saat baru turun dari bis yang membawamu dari kota asal tentu kamu akan senang sekali saat sampai di Terminal Bungurasih. Perasaanmu membuncah karena sudah berhasil meginjakkan kaki di kota Pahlawan. Eits namun jangan keburu senang, kamu belum sampai di Surabaya lho. Lho kok bisa?

Karena Terminal Bungurasih itu letaknya di Sidoarjo bukan di Surabaya. Tepatnya di daerah Waru, perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. Untuk mencapai Kota Surabaya, kamu harus naik bis kota menuju terminal Joyoboyo atau Bratang. Hmm capek juga ya?

2. Angkot = bemo = lyn?

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Di daerahmu mungkin melihat kendaraan transportasi umum dengan tempat duduk berhadap-hadapan disebut angkot. Namun jangan kaget kalau sampai di Surabaya nama angkot itu tidak ada. Warga Surabaya menyebut angkot dengan bemo atau lyn.

3. Warna bemo yang sama dengan berbagai tujuan bikin pusing pala berbie deh

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Setelah tahu itu namanya bemo atau lyn, kamu juga akan dibuat bingung dengan warna bemo yang sama, padahal tujuannya berbeda. Ya, warna bemo di Surabaya didominasi dengan warna kuning, coklat dan, hijau kebiru-biruan. Biar nggak kesasar sih, perhatikan dengan jelas nama bemo yang terpampang di kaca depan seperti T2, P, F atau WB. Jangan sampai salah naik pokoknya, ntar mau ke UNAIR tapi naik bemo F, ya kesasar deh sampai Ampel.

4. Panas banget gila!

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Bukan lebay tapi ini beneran lho, Surabaya dikenal sebagai kota dengan cuaca yang sangat ektrim panasnya. Dijamin akan membuatmu berkeringat terus tiap siang. Suhunya saja bisa mencapai 35-37 derajat celcius lho. Belum lagi kalau malam, duh tetep kerasa panasnya. Sampai-sampai harus siap kipas angin atau AC agar bisa tidur nyenyak.

5. Kalau mau menyeberang jalan harus nekat

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Hidup di Surabaya itu kamu dituntut untuk berani dan nekat. Termasuk dalam hal sepele seperti menyeberang jalan. Jika biasanya orang menyeberang akan menunggu sampai sepi, hal itu tak terjadi di Surabaya. Kamu gak bisa mengharapkan sepinya lalu lintas Surabaya. Salah satu caranya ya harus nekat menerjang jalanan dengan cara mengangkat tangan saat menyeberang. Memang bahaya sih, tapi pengendara di sana masih punya hati kok. Mereka akan mengalah untuk pejalan kaki yang mau menyeberang.

6. Jangan kaget dengan semrawutnya lalu lintas Surabaya

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Kamu lagi naik motor terus berhenti di belakang zebra cross saat lampu merah. Namun tiba-tiba saja ada yang mengklakson kamu dari belakang terus-terusan. Tentu kamu bingung kan? apa salahku? Nah, kamu harus tahu jika kebanyakan pengendara di Surabaya itu akan berhenti di depan zebra cross, bukan di belakang. Entah apa alasannya. Bisa jadi agar lebih cepat. Belum lagi motor-motor yang naik ke trotoar, duh.. Namun hal itu terjadi di beberapa ruas jalan saja kok. Untuk di jalan-jalan protokol tetap tertib ya kalau enggak mau disemprit polisi.

7. Gaya bicara orang Surabaya identik intonasi tinggi

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Mungkin kamu akan kaget saat disapa orang Surabaya untuk pertama kali. Cara bicara mereka seperti orang marah-marah dengan intonasi tinggi. Jangan keburu takut, begitulah logatnya. Bahkan orang Surabaya itu baik-baik kok dan loyal kalau sudah benar-benar kenal dengan mereka.

8. Jangan marah kalau dipanggil Cuk

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


"Cuk, piye kabare?", begitulah sapaan akrab orang Surabaya. Kalau kita sering dengar kata cuk sebagai kata makian, tidak di Surabaya. Cuk itu bisa berarti panggilan akrab seperti bro. Makanya jangan sakit hati kalau dipanggil Cuk.

9. Makanan disana didominasi rasa gurih dan pedas

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Kalau kamu pecinta masakan pedas, maka Surabaya bisa jadi surga bagi lidahmu.Surabaya gudangnya berbagai masakan penyetan dengan cita rasa yang pedas dan gurih. Jangan heran jika kamu sering menemukan warung penyetan berjejer di sepanjang jalanan Surabaya. Harga makanan di sana juga cukup terjangkau, dengan uang Rp 10 ribu sampai 20 ribu saja bisa dapat seporsi nasi hangat dengan lauk ayam atau bebek plus satu cobek sambal. Hmm yummy.

10. Mallnya banyak bener

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Jika kamu datang dari kota kecil tentunya akan shock dengan banyaknya mall yang berjejer di Surabaya. Ada sekitar 30-an mall yang tersebar di seantero kota Surabaya. Mulai dari mall rasa mahasiswa seperti Royal dan Delta hingga mall kelas atas seperti PTC dan Grand City.

11. Kalau lagi bokek, nongkrong saja di taman

11 Hal yang dirasakan perantau saat pertama tiba di Surabaya


Selain mall, Surabaya juga punya banyak tempat nongkrong menarik yang murah meriah seperti taman. Yap, ada sekitar 31 taman di Surabaya dengan tata ruang yang cantik dan menarik. Di antaranya taman bungkul, taman pelangi atau taman lansia. Kamu bisa ngapain saja di sana mulai dari duduk-duduk, olahraga hingga nyari gebetan.