Brilio.net - Raksasa Dari Jogja merupakan film adaptasi dari novel karya Dwitasari dengan judul yang sama. Film yang dibintangi Karina Salim, Abrar Adrian, dan Stella Cornelia ini diakui sang penulis novel, Dwitasari, tak beda jauh dengan novelnya. "Aku tetap puas meskipun ini adaptasi. Aku sudah cukup puas dengan ceritanya. Perubahan-perubahan itu nggak membuat aku kecewa," akunya dalam acara Nonton bareng Show Khusus “Raksasa dari Jogja” di Ambarrukmo Plaza pada Minggu (27/3).

Abrar Adrian, pemeran Gabriel si raksasa mengatakan cerita yang diangkat nggak sekadar cinta-cintaan biasa. Nah, berikut ini beberapa alasan film ini sayang untuk dilewatkan.

1. Disutradarai Monty Tiwa
Pria asal Sulawesi Selatan yang aktif menjadi sutradara sejak 2002 ini telah menelurkan beberapa film bertema percintaan yang dibumbui komedi, antara lain Operation Wedding; Get Married 4; serta Aku, Kau, & KUA. Khas Monty Tiwa tersebut juga terasa di film ini. Dengan menghadirkan Dwi Sasono sebagai Angkola yang merupakan pimpinan Bentara Indonesia beserta staf yang sering dikerjainya yaitu Ayu (Jennifer Arnelita) dan Sari (Sacha Stevenson) membuat adanya sisi kocak film ini.

2. Bukan sekadar cinta-cintaan biasa

raksasa jogja  © 2016 brilio.net

foto: dokumentasi starvision

Disampaikan Abrar Adrian, nilai cinta di film ini tidak hanya tentang Gabriel dan Bian. "Cinta dan persahabatan ada, cinta ke keluarga juga ada," tuturnya.

3. Banyak kejutan dan lika-likunya sehingga tidak membosankan

Kehidupan yang dikisahkan tidak melulu kedekatan dua orang yang saling cinta sehingga tidak monoton. Sisi kehidupan pribadi Bian, Gabriel, maupun teman-temannya juga dikisahkan. Semisal kehidupan Gabriel di panti asuhan dan di tempat kerjanya. Kisah broken home keluarga bian juga cukup kuat disajian.

4. Disisipi kritik terhadap realitas tanah air  

Fenomena yang turut diangkat di film ini adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), yang mana diharapkan Karina Salim sebagai pemeran Bian agar dapat disadari banyak pihak untuk dapat tercapai keadilan. Juga membuka mata bahwa masih banyak politisi yang terkena kasus korupsi.

5. Setiap orang pernah mengalami cobaan hidup yang berat

raksasa jogja  © 2016 brilio.net

foto: dokumentasi starvison

Semua orang pasti hidupnya tidak sempurna dan mendapat cobaan yang banyak. Namun semua punya kesempatan untuk bahagia. Ada orang-orang yang siap mendukung serta menguatkan, salah satunya adalah keluarga.

"Jangan merasa gue nggak sempurna, nggak bahagia. Kita semua bahagia. Setiap ada masalah kembalilah kepada keluarga," tutur Karina.

Rencananya Raksasa dari Jogja akan tayang Kamis (31/3) mendatang di bioskop tanah air. Sebagai gambaran nih, bukan spoiler film besutan Monty Tiwa ini mengangkat kehidupan seorang perempuan yang lahir dari keluarga yang broken home. Sang ayah yang merupakan seorang politisi dan pemilik saham salah satu perusahaan media selalu memenuhi kebutuhan materi istri dan anaknya, namun kerap meluapkan emosinya dengan tindakan kasar pada istrinya.

Sejak kecil, perempuan bernama Bian ini kerap melihat kekerasan itu sehingga meninggalkan trauma padanya. Ibunya bersedia tetap bertahan dengan perlakuan kasar tersebut beralasan agar segala kebutuhan Bian dapat terpenuhi. Ketidaktahanannya pada perlakuan ayah mendorongnya meninggalkan Jakarta dan memilih kuliah di Jogja. Di sinilah kisahnya dengan sang raksasa terjadi.