Brilio.net - Masih ingat grup musik GHO$$? Itu lho band yang identik dengan kecenderungan nuansa gelapan dan kelam, namun enerjik. Nah baru-baru ini, juara pertama di kompetisi Supermusic Rockin Battle 2017 itu kembali merilis video klip single terbaru mereka, “Carele$$”. Video klip ini dirilis ekslusif di akun Youtube Supermusic.

Konsep video klip yang disajikan band yang digawangi Diegoshefa (vokal), Fadhi Perdana (gitar), Diego Aditya (gitar), dan Dhemo Ap (bas), tetap menampilkan nuansa serba hitam dan putih alias monokrom.

Sejak awal, band asal Jakarta ini memang dikenal sebagai grup musik yang konsisten dalam pakem warna-warna monokrom, cenderung dark yang selama ini menjadi identitas mereka.

Nah untuk mewujudkan nuansa serba hitam dan misterius di video klip Carele$$, band yang terbentuk pada 2014 silam ini sampai menjelajah Sawarna, Banten dan Sumba, Nusa Tenggara Timur untuk shooting di sana.

GHOSS © 2019 brilio.net

Menurut Diegoshefa, visual monokrom memang menjadi benang merah GHO$$ dalam konsep fashion, stage art, hingga sinematografi video klip. Intinya setiap konsep video klip yang dibuat nggak berbeda jauh dengan pakem yang menjadi “mazhab” GHO$$. Nuansa dark dan monokrom ibarat ‘manual book’ GHO$$.

“Di mana mood-nya harus dark, gloomy, mysterious, black and white, dan artsy. Jadi melankolik cuma enggak menye-menye,” urai pria yang biasa dipanggil Diego ini.

Selain menjadi ciri khas, ia percaya warna-warna monokrom dapat mewakili jiwa dan esensi dari musik mereka yang kelam namun tetap punya unsur pop. Trip hop adalah genre yang mencampurkan unsur hip hop dan jazz dengan rock atau dream pop. Bagi Diego, musik trip hop yang mereka usung, tidak bisa divisualisasikan secara sembarangan.

Dalam proses kreatif dan produksi video klip ini GHO$$ pun tak mau main-main. Shooting di alam terbuka yaitu di Sawarna dan Sumba yang penuh tantangan mereka lakoni dengan serius.

GHOSS © 2019 brilio.net

“Karena bagi gue, video klip itu sangat critical untuk merepresentasikan dan mendeskripsikan musik yang kita usung secara visual,” tegas Diego.

Sebelumnya, GHO$$ juga pernah mengambil tema monokrom pada video klip single ‘N’. Namun bagi frontman GHO$$ ini, proses syuting klip Care.le$$ memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, baik itu dari segi medan maupun penghayatan.

Dia berkisah saat di Sawarna ada satu scene di mana dirinya harus take gambar di atas tebing yang dikelilingi ombak. Salah melangkah sedikit saja, nyawa taruhannya.

“Terus juga harus shooting underwater berjam-jam. Sebelum selesai aja gue sudah nelan air banyak banget sampai hampir pingsan. Tapi beruntungnya semua bisa selesai dengan lancar,” ungkapnya.

GHOSS © 2019 brilio.net

Dalam cuplikan videonya, Carele$$ mampu memperlihatkan sebuah lansekap perspektif yang sangat berbeda. Bentang alam pantai dan tebing terjal di Sawarna dan Sumba divisualisasikan secara monokrom sehingga terlihat muram dan sepi.

Diego yang menjadi sosok sentral terlihat depresi sepanjang alur cerita yang mengalir lambat. Semua menjadi satu kesatuan sinematografi yang punya konsep dan karakter kuat serta dieksekusi dengan apik.

Diego mengatakan, lagu ‘Carele$$’ merupakan pengalaman pribadi saat ia mengalami major depression. Sebuah fase yang menurutnya menjadi periode terburuk dalam hidupnya.

“Kalau dilihat di video itu, terlihat bahwa depresi itu bisa datang setiap kali kita menutup mata dan ketika pikiran itu ada. Alur yang berpindah-pindah itu jadi representasi buat pikiran buruk itu sendiri,” ujar Diego.

Dengan penggarapan video klip yang maksimal hampir sebulan, dia berharap karya mereka mendapat respons positif dari para fans dan penikmat musik Indonesia.

Nih video klipnya: