Brilio.net - Final ajang Pucuk Cool Jam 2020 yang mengusung tema Make The Journey Louder bakal digelar di Lapangan Parkir Mandala Krida, Yogyakarta, Sabtu (1/2/2020). Di ajang ini akan bersaing tujuh finalis masing-masing dari kategori band dan ekstrakurikuler.

Para finalis ini merupakan peserta terbaik dari hasil seleksi mulai dari tahap digital audition hingga live audition di tujuh wilayah di Indonesia yaitu Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Samarinda dan Palembang. Selain penilaian juri, penyelenggara juga memberikan wildcard bagi 3 peserta teratas dengan mengumpulkan point share sebanyak-banyaknya.

Nah pada tahap live audition road to Pucuk Cool Jam 2020 yang diselenggarakan di tujuh wilayah tersebut, para peserta disaksikan dan dinilai secara langsung oleh juri professional, yaitu Music Director radio dan institusi tari lokal dengan tujuan untuk bisa mendapatkan finalis-finalis yang lebih kredibel.

Yang jelas, para finalis akan menyuguhkan penampilan terbaik mereka di hadapan dewan juri masing-masing kategori di babak final di Yogyakarta. Penasaran siapa saja mereka?

7 Finalis Band

1. Sound Holic (SMAN 5 Depok)

Terdiri dari enam personel, Hiras Jeremie (Bass), Andri Wibowo (Gitar), Abdullah Omar (Gitar), Rashad Hamid (Drum), Celine Caroline (Vokalis) dan Petrus Renaldo Kleden (Keyboard). Band Sound Holic baru terbentuk pada 2019.

Arti dari nama band mereka yaitu orang-orang yang terobsesi akan musik. Genre musik dari band ini adalah pop seperti penyanyi idola mereka yaitu Ari Lasso dan Chrisye. Dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2020, band ini berharap bisa menambah pengalaman serta mengembangkan potensi mereka dalam bermusik.

2. Mahesa (SMAN 2 Bandung)

Mahesa berarti orang yang cerdas, kesatria serta pekerja keras. Band yang digawangi Rico Raihan (Drum), Raka Fadhillah (Saxophone), Aria Chairunnisa (Vokalis), Enrico William (Keyboard), dan M Zaidandy (Gitar), terbentuk sejak 2017 dan genre musik yang mereka mainkan adalah fusion yakni gabungan antara pop dan jazz.

Band Mahesa ini terinspirasi dari guru musiknya yang telah wafat yaitu Alm. Wing Pandoe. Mengikuti Pucuk Cool Jam 2020 dengan harapan dapat mengukir prestasi di tingkat nasional.

3. Chopstick (SMKN 2 Kasihan Yogyakarta)

Terbentuk sejak 2018, nama Chopstick sendiri merupakan filosofi dari sumpit yang berarti setiap personil harus kompak sehingga jika disatukan bisa menjadi satu kesatuan yang sempurna. Terdiri dari enam personel, Teodorus Prabu Purwaabitama (Gitar), Ethanael Ricky Dani (Saxophone), Agnes Yulinda Sekar Wangi (Vokalis), Arya Fajar Saputra (Drum), Pratama Yoman Santoso (Bass), dan Atiria Teresa Hia (Keyboard) mempunyai genre musik gabungan pop jazz.

Musisi idola mereka Snarky Pupy, T Square, dan 5th flo. Band ini pernah menjadi band pengiring untuk kompetisi ballroom dancing nasional. Harapan mereka mengikuti kompetisi ini bisa terus menggali potensi mereka dibidang musik serta mencari pengalaman baru dan agar bisa membawa nama baik sekolah serta Yogyakarta dalam ajang Pucuk Cool Jam 2020.

4. Smada Big Band (SMAN 2 Surabaya)

Terbentuk sejak 2018 dan mempunyai arti adalah band besar dari SMA 2 Surabaya dan merupakan band turun temurun di sekolah ini. Terdiri dari enam personil, Dzaky Aryasatya Luthfianzah (Drum), M Gosa Lukman Susilo (Gitar), M Jafar Shodiq Rizqiansha (Bass), Raihan Saputra (Keyboard), dan Putu Shinta Maheswari Oka (Vokalis) mengusung genre musik jazz rock seperti halnya idola mereka yaitu Dewa 19 dan Gigi.

Smada Big Band memiliki sederet prestasi seperti juara 2 UBS Youthcon 2019, juara 1 Band Smandela festival dan juara 2 Band  Competition Animax 2019. Smada Big Band berharap dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2020 bisa menambah kualitas bermusik mereka serta mengembangkan potensi yang dimiliki.

5. D’Kenz (SMAN 6 Samarinda)

Arti nama band ini diambil dari kalimat do can yang berarti apakah bisa dan arti dari Z itu sendiri yang berarti Yes, yang maknanya mereka selalu bisa dalam kondisi apapun. Pemilihan nama band ini mempunyai banyak cerita tersendiri. Band yang digawangi M Angga Fahlika (Vokal), Rico Arswendo (Gitar), Agus Bimantoro (Bass), M Ardycha Yudha R (Keyboard), dan Hendy Susanto (Drum) sudah terbentuk sejak 2019.

D’Kenz pernah menjadi juara 3 di Paradise Acoustic Festival. Bagi mereka Pucuk Cool Jam merupakan tantangan baru kompetisi Band di tingkat Nasional. Mengusung genre musik Pop, mereka berharap agar selalu terjaga kekompakannya sehingga bisa membanggakan orang tua serta sekolahnya yang mendukung D’kenz diajang Pucuk Cool Jam 2020.

6. Spatium Patra Musica (SMA Patra Mandiri 1)

Band perwakilan Palembang yang merupakan wilayah baru di ajang Pucuk Cool Jam 2020, mengusung genre musik alternative rock. Terdiri dari lima personel yaitu Syalman Alfarizi (Keyboard), Rafli Rahmadoni (Bass), Muhammad Restu Nugroho (Gitar), Muhammad Ghali Alfariz (Drum), dan Andreas febrianto (Vokal) terbentuk sejak 2018. Spatium Patra Musica diambil dari Bahasa Yunani yang berarti ruang musik patra.

Band yang diidolakan mereka yakni Noah dan Sheila On 7. Band ini telah memiliki banyak prestasi seperti dua kali menjuarai Festival Band tingkat SMA se-kota Palembang, juara harapan 1 Pertamina Got Talent, juara harapan 1 Smartfen festival se-kota Palembang. Pucuk Cool Jam merupakan tantangan bagi mereka karna ini kali pertama mereka mengikuti perlombaan ditingkat nasioal. Bagi Spatium Patra Musica dengan mengikuti kompetisi ini mereka berharap bisa menjadi musisi professional.

7. BM Band (SMAN 4 Bantaeng)

Band perwakilan dari wilayah Makassar, terdiri dari empat personel Akbar K (Vokal), Jabal Nurdiansyah (Drum), M Ingwi Randanata (Gitar), Deny Nereus Marchel Putra (Bass). Terbentuk dari tahun 2017 mempunyai arti Bina Mentari (menyanyi dan tari) dan ini diambil dari nama sanggar seni yang ada di SMAN 4 Bantaeng. Genre Musik Band ini adalah Rock Modern. Dalam dunia permusikan mereka terinspirasi dari band lokal seperti Rock Horizon dan band asal Amerika seperti Dream Theater.

BM Band memiliki sederet prestasi yang membanggakan di kota Makassar. BM Band pernah menjadi juara 1 festival pelajar sulsel Makassar 2017, juara 1 festival pelajar tingkat SMA kota Bantaeng (Hari Nasional) 2019, juara 1 festival pelajar tingkat SMA (hari jadi Bantaeng) 2017. Pucuk Cool Jam 2020 merupakan tantangan baru bagi mereka dengan mengikuti perlombaan bertaraf nasional. Dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2020, mereka berharap bisa menyalurkan potensi mereka dalam hal bermusik serta dapat mengharumkan nama sekolah dan Kota Makassar.

 

7 Finalis Ekstrakurikuler

1. Elfive (SMAN 5 Depok)

Elfive diambil dari kata elf dan five, elf berarti peri kerja serta five  diambil dari nama sekolah mereka yaitu SMAN 5 Depok. Beranggotakan lima orang, Elfive sudah berdiri sejak 2015. Elfive sudah memiliki banyak pengalaman diajang perlombaan group dance yaitu juara 1 dan 2 Home Schooling Primagama dan mereka juga pernah bekerja sama dengan Jakarta Dance Avenue serta menjadi Guset Performance Depok Forest Festival 2018 di Vokasi Universitas Indonesia.

Dengan sederet prestasi yang pernah mereka raih Elfive akan memberikan yang terbaik agar bisa mengharumkan nama sekolahnya di Pucuk Cool Jam 2020.

2. Gloomy Ghost (SMKN 10 Bandung)

Sudah berdiri sejak 2017, Gloomy Ghost menggabungkan antara tradisional dance dengan modern dance dan banyak terinspirasi dari seniman nasional dan lokal seperti Agnes Monica dan Iyus Rusliana. Beranggotakan sebanyak 9 orang, nama Gloomy Ghost dipilih karena disesuaikan dengan tema dance yang mereka gunakan.

Pucuk Cool Jam merupakan pengalaman pertama mereka mengikuti ajang perlombaan diluar sekolah mereka, hal ini menjadi tantangan baru untuk mereka. Pada penyelenggaraan Pucuk Cool Jam 2019 Gloomy Ghost tidak lolos, namun mereka tidak menyerah dan mencoba kembali di tahun ini hingga terpilih menjadi salah satu finalis Pucuk Cool Jam 2020 wilayah Bandung. Harapan mereka dapat mengharumkan nama sekolah dengan inovasi yang baru di Pucuk Cool jam 2020.

3. Salvador (SMA Bopkri 1)

Sebagai perwakilan wilayah Yogyakarta, Salvador sudah berdiri sejak tahun  2009. Beranggotakan 12 orang, nama Salvador diambil karena menggambarkan sesuatu yang tegas, berani dan kuat. Untuk tipe dance biasanya mereka menggunakan modern dance serta tarian yang mereka adopsi banyak terinspirasi dari penari luar negeri seperti The Lab Dance dari Amerika Serikat dan 1Million Dance dari Korea.

Salvador memiliki banyak prestasi yang telah di dapatkan seperti juara 1 Dance DBL Academy 2019, juara 1 Biofair Dance Competition 2019, juara 2 DBL Dance Competition 2019, Best Costume DBL Dance Competition 2019 serta masih banyak lagi prestasi yang telah mereka raih. Pucuk Cool Jam 2020 merupakan tantang baru bagi mereka mengikuti ajang kompetisi nasional. Dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2020, mereka berharap dapat mengembangkan bakat dance yang mereka miliki serta dapat menjadi pemenang di Pucuk Cool Jam 2020 agar bisa membanggakan nama sekolah serta teman–teman di sekolahnya.

4. Rosevelt (SMAK Kalam Kudus, Malang)

Beranggotakan lima orang, Rosevelt merupakan perwakilan dari wilayah Surabaya. Mempunyai arti lembah mawar karena lembah yang isinya mawar itu indah dan membuat orang senang seperti tarian Rosevelt indah dan ceria bagaikan melihat bunga mawar.

Ekskul ini sudah dibentuk sejak 2019 dengan menerapkan seni tari modern yang bergenre hiphop dan tarian mereka terinspirasi dari seorang professional dancer ternama yakni Ufa Sofura. Rosevelt berharap dapat menambah pengalamannya dengan mengikuti Pucuk Cool Jam 2020.

5. Tari Batinga Lembonna (SMA Mahaputra Tello)

Terbentuk sejak tahun 2016, perwakilan finalis ekstrakurikuler dari wilayah Makassar ini beranggotakan 13 orang. Nama Tari Batinga Lembonna ini diambil dari nama tarian di cerita rakyat Toraja dan mereka menampilkan tradisional dance yang dikembangkan dalam bentuk kontemporer dan tidak menghilangkan unsur budaya tersebut.

Tari Batinga memiliki sederet prestasi yang membanggakan yaitu juara 1 diacara Hilo Teen 2019 festival tari kreasi, juara 1 Cortilla 2 kelinci 2019, juara 2 Fajar TV Festival tari kreasi tingkat umum 2019 serta masih banyak penghargaan lainnya yang pernah mereka dapatkan. Pucuk Cool Jam menjadi tantangan baru bagi Tari Batinga bisa lolos dikompetisi nasional. Walaupun belum lolos di Pucuk Cool jam 2019, Tari Batinga Lembonna tetap berlatih dengan giat hingga akhirnya bisa lolos dan terpilih menjadi finalis di Pucuk Cool Jam 2020. Mereka berharap bisa membawa nama baik SMA Maha Putra Tello di tingkat nasional serta bisa mengharumkan kota Makassar.

6. ScareCrow (SMAN 1 Samarinda)

Finalis ekstrakurikuler yang dibentuk sejak 2009 ini mempunyai arti orang-orangan sawah dengan filosofi orang-orangan sawah sendiri bagi mereka yakni mampu bertahan walaupun diterpa badai dan hujan seperti yang bisa mereka rasakan saat ini. Beranggotakan sebanyak 11 orang yang aktif, Mereka terinspirasi dari para senior dan pelatih di sekolahnya yang berprestasi di bidang seni. Scarecrow memiliki sederet prestasi yang membanggakan, pada tahun 2019

ScareCrow mampu menjuarai 8 perlombaan ditingkat kota. Salah satunya adalah juara 1 UBS Gold Dance Competition DBL East Kalimantan 2019. Dengan mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2020, mereka berharap dapat memperlihatkan kemampuan mereka yang terbaik di bidang tari modern dan bisa membawa nama baik sekolah serta kota Samarinda di tingkat nasional.

7. Insane Dance (SMA Xaverius 1, Palembang)

Dibentuk tahun 2019 dan mempunyai arti ‘Gila’ dengan harapan audience yang menyaksikan akan tergila-gila dengan penampilan mereka. Tidak hanya itu, Insane Dance juga menggambarkan group dance mereka, karena mereka akan selalu menyiapkan dan menunjukan ide penampilan yang bisa dibilang ‘Gila’. Beranggotakan sebanyak 6 orang yang aktif, seni tari mereka mengusung bergenre hiphop. Tarian mereka terinspirasi dari group royal dance family yang berasal dari New Zealand. Dengan mengikuti Pucuk Cool Jam 2020 mereka berharap dapat menunjukan bakat mereka dibidang seni tari dan berharap mereka bisa menginspirasi anak muda Indonesia.