Brilio.net - Kamu pasti sudah sering mendengar pendapat bahwa musik dapat membantu lebih fokus dan mengerjakan sesuatu. Tapi ternyata, itu harus menyesuaikan dengan tipe atau jenis musiknya, lho.

Sebuah studi yang dipublikasikan di Applied Cognitive Psychology pada tahun 2010 menyatakan bahwa dalam proses menyerap dan mengingat informasi baru yang terbaik adalah dilakukan sambil mendengarkan musik.

Selanjutnya juga disebutkan dalam studi tersebut, ketika seseorang yang memang sudah pakar butuh fokus dan santai dalam mengerjakan tugas, maka musik dapat membantu meningkatkan kinerjanya, sebagaimana dikutip brilio.net dari Inc., Sabtu (21/5).

BACA JUGA: 10 Cara agar tiap pekan kamu lebih produktif dari sebelumnya

Nah, karena sudah terbukti lewat penelitian, berikut brilio.net kasih info enam jenis musik yang mampu melejitkan semangatmu dan produktivitasmu dalam beraktivitas.

1. Mozart.

jenis musik asyik © 2016 brilio.net foto: thelordofthenerds.wordpress.com

Musik Mozart mampu meningkatkan kemampuan seseorang berpikir dalam jangka panjang, dengan kemungkinan tinggi menemukan solusi abstrak untuk permasalahan yang logis. Kemungkinan penyebabnya adalah walaupun Mozart termasuk karya seni indah, dia juga mengusung tema matematis. Musik klasik ini sangat logis, dengan semua elemen yang menyertainya. Kesesuaian instrumen satu dengan yang lain haruslah seimbang supaya menghasilkan musik nyaring dan indah.

2. Musik yang 'tepat' untukmu.

jenis musik asyik © 2016 brilio.net foto: giphy.com

Sebuah studi tahun 2014 dari Northwestern University's Kellogg School of Management, Illinois, Amerika Serikat menunjukkan bahwa mendengarkan jenis musik yang tepat bisa memperbaiki suasana hati atau mood pribadimu, lho. Selain itu juga membantumu lebih mampu mengambil inisiatif.

Sumber artikel lain yang memuat tentang penelitian dari Derek Rucker dan tim menyatakan bahwa atlet profesional mendengarkan musik untuk membuat mereka lebih bersemangat dan merasa lebih mampu menghadapi pertandingan. Jadi, nggak ada salahnya kalau kamu coba dengerin musik sebelum presentasi atau melakukan aktivitas lain supaya lebih percara diri atau pede.

3. Musik instrumental.

jenis musik asyik © 2016 brilio.net foto: giphy.com

Sebuah percobaan yang dilakukan oleh Carol A. Smith dan Larry W. Morris dari Middle Tennessee State University, Tennessee, Amerika Serikat menyatakan bahwa siswa yang mendengarkan musik berlirik selama menjalani rangkaian ujian tak menunjukkan performa sebaik siswa yang mendengarkan musik instrumental.

Lirik lagu bisa saja sangat mengganggu pikiran seseorang, terutama kalau kamu sedang mengerjakan tugas yang bukan visual. Mungkin kalau tugasmu visual dan kamu mendengarkan musik berlirik, itu bukan masalah. Tapi kalau untuk tugas non visual, musik atau lagu berlirik akan sangat mengganggu. Setuju?

4. Suara alam.

jenis musik asyik © 2016 brilio.net foto: youtube.com

Suara-suara alam seperti gemercik air, arus sungai, air terjun, kicauan burung, dan sebagainya juga merupakan sebuah alunan musik. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of the Acoustical Society of America menyebutkan bahwa suara akustik dan alam mampu membantumu efektif dana mengerjakan tugas, tanpa terlalu terganggu.

5. Lagu yang bikin kamu merasa baikan.

jenis musik asyik © 2016 brilio.net
foto: giphy.com

Secara keseluruhan, tujuan mendengarkan musik adalah untuk mengubah kondisi emosimu untuk lebih baik pada waktu bersangkutan. Nah, di sinilah kamu perlu musik atau lagu yang bikin nyaman.

Menurut sebuah penelitian, musik yang merupakan stimulus abstrak dapat menggugah perasaan euforia dan keinginan. Jadi kalau lagi galau terus dengerin musik yang 'baik' dan 'bagus', galaumu bakal hilang.

6. Musik video game.

jenis musik asyik © 2016 brilio.net
foto: giphy.com

Kalau kelima jenis musik di atas gagal, cobalah musik video game. Misalnya saja, musik dari Super Mario Brothers. Sebuah artikel musik di situs Consequence of Sound menunjukkan musik video game adalah elemen penting untuk menjaga pemain tetap terus main dalam jangka waktu lama.

Tak ada alasan mengapa cara ini nggak bekerja untuk melakukan tugas lainnya yang lebih penting dalam waktu yang lama. Kamu ngrasain ini nggak?