Brilio.net - Dulu, orang jika ingin mendengarkan musik harus membeli perangkat fisik, lewat kaset atau compact disc (CD). Tapi sekarang, semua itu nggak perlu lagi, tinggal ambil smartphone, bisa langsung dengerin musik yang diinginkan. Semua sudah serba digital, deh. Apalagi sekarang ada aplikasi yang menawarkan streaming musik. Kamu tinggal unduh aplikasinya.

Nah ngomongin aplikasi streaming musik, pastinya kamu nggak aneh dong dengan Joox. Sejak dirilis di Indonesia Oktober tahun lalu, aplikasi ini terbukti sangat diminati. Bahkan Joox mengklaim sebagai aplikasi musik paling populer di Tanah Air. Selain itu, Joox juga dominan untuk platform iOS dan Google Play.

Joox © 2016 brilio.net

Aplikasi ini juga menjadi nomor satu di kategori aplikasi musik streaming berdasarkan survei AppsAnnie. Selain itu, untuk Google Play, Joox telah diunduh sebanyak 10 juta kali. Hal ini diungkapkan Senior Director Tencent, induk usaha Joox, Benny Ho saat temu media di kawasan SCBD, Rabu (30/11).

"Di empat negara, JOOX berada di tempat teratas sebagai aplikasi yang banyak diunduh untuk mendengarkan musik, yaitu Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Hongkong," jelas Benny.

Joox © 2016 brilio.net

foto: scmp.com

Sedangkan berdasarkan survei Digital McKinsey, Joox menjadi aplikasi streaming musik terpopuler di Indonesia dengan persentase keungulan 34,7% dibanding pesaingnya seperti Souncloud (10,2%), Langitmusik (10,1%), dan Spotify (9,8%). Dari sisi usia pengguna, Joox rata-rata digunakan mereka yang berusia 10 hingga 24 tahun (48%). Selain itu, usia di atas 45 tahun sekitar 1%. Para penikmat Joox rata-rata cewek (53%), sisanya, 47% cowok. Mereka rata-rata pengguna menghabiskan 72 menit per hari.

Joox © 2016 brilio.net

Uniknya, Joox menyediakan konten musik legal yang telah terakurasi dengan memperhatikan tren musik lokal. Proses indentifikasi dan akurasi musik yang dilakukan menghadirkan konten yang selalu up to date, baik lokal maupun internasional. Hal itu memberikan keuntungan bagi Joox untuk mendapatkan data dan kebiasan pengguna secara akurat.

"Dari data yang diperoleh McKinsey, sekitar 50% pendapatan musik streaming di tahun 2015 berasal dari usia di bawah 35 tahun. Lebih dari 80% pengguna musik streaming di ASEAN berusia di bawah 35 tahun," pungkasnya.